Sabtu, 16 Juni 2012

MENGULANGI SELEPAS BERTAUBAT?

Imam Ibnu Kathir berkata: "apakah syarat taubat nasuha itu orang harus tetap bersikap seperti itu hingga ia mati, seperti diungkapkan dalam hadits dan atsar: "kemudian ia tidak kembali melakukannya selama-lamanya", ataukah cukup bertekad untuk tidak mengulangi lagi, untuk menghapus dosa yang telah lalu, sehingga ketika ia kembali melakukan dosa setelah itu, maka ia tidak merusak taubatnya dan menghidupkan kembali dosa yang telah terhapuskan, dengan melihat generalitas pengertian hadits:

"Taubat menghapus dosa yang sebelumnya" [Tafsir Ibnu Katsir: 4/ 392].

Imam Ibnu Qayyim membicarakan hal ini dalam kitabnya "Madarij Salikin" dan menyebut dua pendapat:

Pertama : Mengharuskan agar orang itu tidak mengulangi kembali dosanya sama sekali. Menurut pendapat ini, ketika ia kembali melakukan dosa, maka jelaslah taubatnya yang dahulu itu batal dan tidak sah.

Kedua : Ia pendangan majoriti ulama , hal itu tidak menjadi syarat. Kesahihan taubat hanya ditentukan oleh tindakannya meninggalkan dosa itu, dan bertaubat darinya, serta bertekad dengan kuat untuk tidak mengulanginya lagi. Dan jika ia mengulanginya lagi padahal ia dahulu telah bertekad untuk tidak mengulang dosanya itu, maka saat itu ia seperti orang yang melakukan kemaksiatan dari permulaan sekali, sehingga taubatnya yang lalu tidak batal.
Kumpulan ini berpendapat, tidak disyaratkan dalam kesahihan taubat itu ia tidak pernah berdosa hingga mati. Namun jika ia telah menyesal dan meninggalkan dosa serta bertekad untuk meninggalkan sama sekali perbuatannya itu, niscaya dosanya segera terhapuskan. Dan jika ia kembali melakukannya, ia memulai dari baru catatan dosanya itu.

Namun, jangan tersilap memahami pandangan majoriti ini sebagai untuk menyematkan sikit azam untuk melakukannya lagi. Kerana jika terdapat azam dan niat jahat itu di celah hati tatkala taubat, taubat itu tidak sah menurut seluruh ulama dari kedua-dua kumpulan.
Sekian


Ya Allah,dosaku mengunung tinggi,Rahmat-Mu tak bertepi,..Ya Allah perteguhkanlah keimanan dan ketakwaan dalam hati ini,istiqamahkan hati ini di jalan nuur-Mu agar aku bisa meneruskan perjalanan melengkapi sebuah kembara menuju negeri yang abadi dengan rahmat dari-Mu

Tidak ada komentar: