Jumat, 22 Februari 2013


 

bidadari
Pertama kulihat, pertama kuterpesona, pertama kuterpana
Pertama kutatap, pertama kusapa, pertama kusebut
Pertama tubuh tergetar, pertama nafas tersenggal
Pertama darah mendesir, pertama jantung terpacu
 
Saat pertama kulihat bidadari hadir dihadapku
Saat pertama kulihat bidadari melintas didepanku
Saat pertama kulihat bidadari hilang dari pandangku
Saat pertama itu ku rasa ada perasaan aneh terhadapnya
 
Sang waktu terus berlalu, hari tak lagi terhitung
Pirkirku terusik bayangnya, lamunku selalu tentangnya
Wajahnya, matanya, bibirnya, senyumnya, tawanya ah...... indahnya
Hampa serasa dunia ini bila sesaat tak melihatnya
 
Bidadari...
Tak ternilai bahagianya
Bila kau dihadirkan untukku...

  ___________________________
 
 
"Tersiksa"
Ku, mengapa jadi sering berfikir tentangya
Mengapa jadi sering melamun tentangnya
Mengapa jadi sering berhayal tentangnya
Mengapa jadi sering memimpikannya
 
Ku, mengapa tak sanggup menghapus bayangnya
Mengapa tak sanggup berpaling dari semua ini
Mengapa tak sanggup menghindar dari semua ini
Mengapa tak sanggup berlari dari semua ini
 
Ku, mengapa berharap bisa selalu jumpainya
Mengapa berharap bisa selalu menatapnya
Mengapa berharap bisa selalu besamanya
Mengapa berharap bisa selalu memilikinya
 
Ku, tak tahu, entah mengapa ini terjadi
Mengapa menanti asa yang tak mungkin
Mengapa menggapai yang tak sampai
Mengapa tersiksa karenanya
"Mungkinkah"

Ku sering bertanya-tanya slalu dalam hati ini
Mungkinkah dia merasakan suatu kejanggalan sepertiku
Aneh, bingung, gelisah, gundah, tak menentu
Ach........, mungkin hanya aku sendiri yang merasakan
 
Ku sering mengira-ngira slalu dalam pikir ini
Mungkinkah dia merasakan suatu keanehan sepertiku
Cinta, rindu, kangen, yang tak pernah bertuan
Ach........., mungkin hanya aku sediri yang merasakan
 
Munkinkah ini kuungkap, rasanya tak mungkin
Biarlah kurasa sendiri, ku hanya bisa berharap yang tak mungkin
Atau mungkinkah aku harus berdoa agar ia mencinta ku
Ach......., mengapa ini berlangsung lama terjadi padaku.........?

 

 "Sendainya"

 
Saat kesendirianku ingin rasanya kamu hadir temaniku
Saat gelisah ku tiba ingin rasanya kamu datang tenangkanku
Saat rindu ini hadir ingin rasanya kamu hadir obati kangenku
Saat cinta ini menggelora ingin rasaya kamu datang sambut cintaku
 
Seandanya kau izinkan ku jadi milikmu
Ku pasrahkan semua ragaku dalam pelukmu
Ku pasrahkan jiwa ini dalam belaimu
Seandainya, hanya seandainya
"Kau"

Kau, mengapa mencipta asa untukku
Indah tentangmu selalu dihadapku menggoda
Ku, tak kuasa di hadapmu pasrah tanpa daya
Bukan aku merajuk, tapi api itu telah menyala
 
Kau, seperti harap yang menghampiriku
Air cintamupun kini telah memercikkan hatiku
Basah relung ini oleh hunjan rinduku padamu
Ucap bibirku kini selalu senandung tentang mu
 
Kau, ubahlah mimpi ini menjadi kenyataan
Beranimu korbankan segala demi kuatnya cinta
Raihlah jemari kasih yang sedang menggapaimu
Sebutlah aku dalam lagu-lagu yanyiannmu
 
Tuhan Kau kabulkan asa itu untukku....? 

 
Jangan, jangan biarkan ku menderita
Sepi hari terasa bila tanpamu di sini
Jangan, jangan biarkan ku tersiksa
Hampa pikirku bila tiada kamu di sini
 
Jangan, jangan biarkan ku menderita
Gundah hati ini bila tak ada kamu di sini
Jangan, jangan biarkan ku tersiksa
Kosong tatap mata bila tak tampak kamu di sini
 
Biarkan ku selalu di sisimu
Biarkan ku selalu menatapmu
Biarkan ku selau memelukmu
Biarkan ku selalu Bersamamu
 
Biarkan, saat itu kan jatuh titik air mata bahagia di pipi
Biarkan suka yang baru kurasakan ternikmati
Biarkan, saat itu suara isak tangis gembira menghias telingamu
Biarkan rindu yang terpendam lama jadi terobati
"Cintakah Itu"
 

Saat dekatmu........
Entah mengapa debar dada ini menjadi cepat
Entah mengapa tubuh ini menjadi dingin
Entah mengapa keringat ini menjadi mengucur
Entah mengapa tulang ini menjadi kaku
Entah mengapa nafas ini menjadi memburu
Entah mengapa hati ini menjadi tak tenang
Entah mengapa pikir ini menjadi tidak karuan
Entah mengapa rasa ini menjadi aneh
Entah mengapa diri ini menjadi serba salah
Entah mengapa ucap ini menjadi merancu
Entah mengapa bibir ini menjadi bergetar
Entah mengapa, aku tak tahu
Cintakah itu.............?
 
"Cintaku"

M
alam berkali selalu terlewat tanpa mu
Andai semua waktu untuk berdua
Rahasia cinta yang misterius pasti kan terungkap
Indah hari berlalu juga bukan untukku
Andai kau tahu pasti kuberi sayang tulusku
 
Untuk sebuah nama adalah tentang mu
Lama ku nanti entah kapan kan datang
Fajar, siang dan malam gulita belum untukku
Aku tak sanggup bila hidup tanpa mu


 

Mengapa kamu terus mencari...?
Kamu, Jangan pungkiri, "Dia" mu ada, dekat sekali,

Sedekat darah dengan dagingmu, mengapa kau tak mau mengerti...?
Mengapa kau tak mau tahu...? mengapa kau takut...?
Mengapa juga mereka yang takut...?,
"Dia" belahan jiwa mu", "Dia" kebahagianmu yang hakiki,
"Dia" tak jauh dari sekiling mu,
"Dia" yang mengertimu, "Dia" yang memahamimu,

"Dia" yang tulus padamu, "Dia" yang perhatian denganmu,
"Dia" yang mengasihimu, "Dia" yang menyayangimu, dan sebelum kau menyesal,
"Dia" kan menunggu dan kemudian pergi untuk selamanya....
"Dia" lah cinta sejatimu.......

Tidak ada komentar: