Sabtu, 07 Juli 2012

Seekor burung yang mencintai Islam

Nabi Sulaiman menyediakan tempat khusus untuk pasukan burung. Pada suatu ketika, beliau mendapati satu tempat yang kosong, yang semestinya tempat itu ditempati burung hud-hud. Dan Dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa aku tidak melihat hud-hud , Apakah dia Termasuk yang tidak hadir." (an-Naml : 20) Saat burung hudu-hud akan kembali ke Istana Nabi Sulaiman, ia melihat sekelompok kaum yang menyembah matahari. Meskipun ia harus kembali dan berkumpul dengan burung-burung yang lain pada saat itu, tapi ia tidak ingin melihat manusia yang jauh dari Allah swt. Ia mendekati kerumunan orang itu, dan ingin tahu lebh dekat apa yang mereka lakukan,. Maka ia pun pergi ke sana; terbang dari Yaman menuju Palestina. Perhatikanlah, bagaimana perhatian hud-hud terhadap keimanan. Sementara saat sekarang, amat jarang oang yang mau terjun dalam dunia dakwah; menjadi seorang dai yang mengajak manusia kembali kepada Allah swt. Kita melihat begitu banyak wanita muslimah yang enggan membimbing tetangganya. Begitu pula dengan lelaki yang menyatakan beriman kepada Allah swt., tapi ia tidak mau tahu dengan kondisi temannya yang tidak mau menjalankan shalat, senang berbuat zina dan meminum minuman keras. Padahal ia tertawa dan saling bercanda, tapi mengapa tidak mau mengajaknya ke jalan yang lurus. Apa yang penghalang diri kita sehingga tidak mau memimbing taman-teman kita ? Kenapa keinginan untuk berdakwah tidak ada sama sekali dalam diri kita? Hud-hu kembali ke istana Nabi Sulaiman dan menemui beliau. Ia berkata,"Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini. Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar." (an-Naml : 22-23) Saudaraku, dengan semangat yang berkobar akan kewajibannya dalam beragama, hud-hud rela terbang sampai ke Istana ratu Balqis demi mengumpulkan informasi tentang dirinya dan juga kaumnya lalu diceritakan kepada Nabi Sulaiman. "Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan setan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk." (an-Naml : 24) Hud-hud berkata, "dan setan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk. Agar mereka tidak menyembah Allah."" (an-Naml : 24-25) Makhluk yang begitu kecil, tapi hatinya begitu semangat dalam menyebarkan keyakinan yang benar, sementara kita, apa yang sudah kita lakukan? Alangkah senangnya hati ini andaikata ada orangyang mau berbuat seperti hud-hud, tidak sebagaimana yang sering kali kita dapai, di mana ada orang yang baru, menjalankan shalat tarawih tapi ia mengira bahwa dirinya telah melaksanakan semua perintah syariat. Tujuan yang paling tinggi dalam hidup ini adalah mempersembahkan semua kehidupan kita pada agama, menanamkan rasa cinta kita kepada Allah swt. dan agamanya. Saudaraku, ketahuilah bahwa Allah swt. pernah memerintahkan kepada Malaikat Jibril untuk mengghancurkan sebuah negara dan juga penduduknya, tapi Malaikat berkata, "Ya Allah, di negara itu masih ada orang yang sujud kepada-Mu, ia tidak pernah berhenti mengingat dan bersujud di hadapan-Mu." Allah swt. berfirman kepada Jibril, "Wahai Jibril lakukan apa yang aku perintahkan!" "Bagaimana mungkin aku melakukannya?" Lantas Allah swt. berfirman, "Memang ia tidak pernah berhenti memalingkan wajahnya dari-Ku, tapi ia juga mengabaikan dengan kemungkaran dan kemaksiatan yang menyebar di sana!" Sekiranya dalam satu kampung penduduknya melakukan kemaksiatan, dan di sana ada satu orang yang tidak pernah berhenti menjalankan ketaatan dan beribadah, tapi ia tidak mau tahu dengan kemaksiatan yang merajalela di tempat itu; ia tdak mau mengajak kepada yangm akruf dan mencegah perkara mungkar, maka Allah swt. akan menurunkan azab-Nya kepada mereka semua, baik yang taat maupun yang berbuat mungkar. Di manakah gerangan orang yang hatinya telah tertanam keinginan untuk mengajak orang lain berbuat baik dengan penuh kasih sayang, dan berkata, "Aku cinta pada agamaku, aku menjalankan shalat tarawih, dan setia kali aku melewati jalan, aku mengajak temanku untuk untuk kembali kepada Allah swt.?" Ingatlah firman Allah swt. di atas, "Memang ia tidak pernah berhenti memalingkan wajahnya dari-Ku, tapi ia juga abai dengan kemungkaran dan kemaksiatan yang menyebar di sana!" Ia takut manakala ia mencegah kemungkaran, hal itu akan membahayakan dirinya, perusahanya atapun rumahnya. Jangan takut, mulailah untuk mencegah kemungkaran!

Tidak ada komentar: