Sabtu, 29 Juni 2013

Isi Hatiku

 
Setangkai bunga telah ku petik dari surga
Segenggam cinta ku bawa dari angkasa
Dan ku rangkai kata-kata yang terucap dari jiwa
Hanya untuk mu kekasih yang ku puja

Bias mentari mulai bersinar
Pancarkan cahaya yang sangat indah
Burung-burung melantunkan nyanyian merdu
Semerdu lagu cinta kita berdua yang bepadu

Andai saja saat ini kau ada disini
Menemaniku bersama sepi ini
Ku kan ungkapkan isi hatiku ini
Kalau aku cita mati
 Andaikan saja kau tau
Aku ingin kau menjadi pendamping hidupku
Menjalani kebersamaan dalam suka dan duka
Di suatu istana yang aman dan damai

Jumat, 28 Juni 2013

Si Penasehat Yang Terabaikan


Obrolan hati yang terabaikan namun tak pernah sedikitpun ia membenci tuannya
Dalam kenyataan insan lebih memilih cintanya daripada segumpal penasehat setia itu
Walau tanpanya manusia hanya seonggok daging tanpa perasaan
Lihatlah
Di negeri tercinta ini terlalu banyak kebijakan dari wajah – wajah yang tak dikenal bijak
Negara yang dikatakan merdeka itu,
Namun masih banyak rakyatnya yang terpenjara dalam rumah, dan
Tak sedikit pula yang membangun rumah didalam penjara

Akhirnya tubuhku berdiri ditengah – tengah ladang edelweis
Dimana jiwaku menyatu dengan hati, berkolaborasi dalam Cinta
Saat itu pula jiwaku bertanya – tanya, siapakah perempuan itu?
Tak perlu takut kawan, hatiku bicara menenangkan
Hembusan angin dingin menyeleksi alam, siapa gerangan yang kokoh disana
Bukanlah sebuah persaingan, bukan pula sebuah keberuntungan,
Melainkan sebuah kepastian yang terancang dengan rapihnya
Seperti burung – burung dengan bulu tebal
Dan seperti pohon – pohon dengan gaya penyesuaian dirinya
Sungguh merupakan sebuah perencanaan Agung
Yang jiwa ini tak mampu menalarnya, namun hati mampu merasakannya

Tak perlulah putus asa ketika yang menurutmu terbaik untuk hatimu itu hilang
Dan jangan pula bersedih jika yang mulai kau harapkan itu pergi
Cukup menjadikan mereka contoh setiap yang akan singgah di sana
“Karena setiap hati manusia sudah terukir nama pasangannya”

Shalat Malam



Di tengah malam nan sunyi..
Angin bertiup sepoi seakan membius sebagian besar makhluq bumi..
Hingga terlelap di pesanggrahan pemisah antara jasad dan ruhani..
Fana dan lenyaplah jasad tak sadarkan diri..

Saat-saat seperti itu Tuhan menghendaki..
Menghendaki ada yang datang memohon apapun akan di beri..
Ibarat seorang raja buka pintu istana yang penuh perhiasan di sana sini..
Namun sayang hanya sedikit orang yang mendatangi..

Qiyamul lail sebutan dalam bahasa arabi..
Shalat malam namanya yang sudah kita kenal di sini..
Apa gerangan kelebihan shalat yang satu ini..
Hingga Tuhan membuka pintu langit seraya menanti..

Orang yang malanggengkan shalat malam nya..
Maka akan di jamin sumber rezeki nya..
Ini sudah daku lihat akan kebenarannya..
Dari seorang tua sewaktu daku menuntut ilmu di martapura..

Mudahan daku dapat mengamalkan nya..
Seperti orang tua yang sudah daku jumpa..
Ini sungguh mencengangkan akan hasil nya yang nyata..
Berupa jaminan rezeki yang tak putus mendatangi pengamal nya..

Shalat malam itu laksana pembersih..
Yang membersihkan pengamal nya yang gigih..
Shalat malam itu bikin hati bahagia bukan nya sedih..
Yang senantiasa mengiringi pengamalnya tanpa pamrih..

Shalat malam itu membeli sepetak tanah..
Tanah yang di janjikan dalam surganya Allah..
Siapa-siapa yang ingin dekat dengan Allah..
Maka jangan lupa di kerja shalat ini walau susah payah..

Sepetak tanah itu sangatlah luas nya..
Malaikat Jibril pun susah payah mengukurnya..
Akankah Jibril itu dapat melesat begitu cepatnya..
Tapi di sini Jibril susah payah menyeberangi nya..

Inilah pemberian Allah bagi hambanya..
Hamba yang pengerja shalat malam nya..
Kasih Allah begitu nampak nya..
Tapi sungguh aneh masih banyak yang mengacuhkan nya..

BIARKAN CINTA BERSUJUD KEPADA ALLAH

 Biarkan cinta bersujud kepada Allah sehingga cinta menjadi tak bersyarat, kuat tangguh, tak lekang oleh waktu. justru Allah menguji kita melalui orang-orang yg kita cintai menyakiti, mengkhianati kita namun akhirnya kembali menyesal meminta bantuan kita kemudian kitapun memaafkan, menguatkan menolongnya. Itulah cinta, tak bersyarat apapun. Ada Ibu muda mengeluhkan perkawinannya yang terbilang muda sedang dihadapkan masalah. Semasa gadisnya adalah orang yang mendiam, merasa memiliki banyak kekurangan, berasal dari keluarga ‘broken home.’ Sampai kemudian mengenal seorang pemuda yang mampu membuatnya menjadi periang sampai kemudian menikah. Di awal perkawinan terasa indah, dengan dihiasi canda tawa bersama-sama. Namun semua itu perlahan menjadi berubah, ditengah kesibukan masing2 bekerja, jarang ada percakapan, apalagi sampai bercanda. Bukan karena cinta telah hilang tetapi lebih karena berhati-hati agar tidak melukai perasaan suami.
Terkadang suami melontarkan kata-kata kasar.  Dia sebagai istri takut salah ngomong atau menyinggung perasaan pasangan hidupnya. Pernah dulu sewaktu belum menikah, Ibu mertuanya mengingatkan agar bersabar karena suaminya adalah orang yang inconstant karena itu istri lebih memilih diam daripada berlarut2 dalam pertengkaran.  Sang istri mengerti maksud suami mengingatkan atau menasehati tetapi seringkali istri tersakiti hatinya oleh ucapan suami yang kasar. Disaat seperti itulah istri merasa bersalah berdosa karena telah membuat marah suami. Tak bisa memberikan support, tak bisa menjadi yang terbaik sebagai pendamping hidup bagi suaminya. “Ya Allah, Kenapa terasa berat menjalani hidup ini?” Jeritan hatinya.
Ditengah keterlukaan, perih dan kecewa. Keberserahan diri, membiarkan cintanya bersujud kepada Allah. Dalam kesendirian dia banyak berintropeksi diri, betapa dirinya jauh dari Allah. Ibadah sholat fardhu tidak pernah ditunaikan dengan baik, kehidupan rumah tangga kering kerontang dari tuntunan agama. Nikmat materi yang berlimpah tidak pernah disyukuri sehingga membuat terasa hambar didalam hidupnya. Perlahan mengokohkan imannya. Sholat fardhu dikerjakan dengan tertib. Kepedulian terhadap orang-orang yang membutuhkan lebih mudah dilakukan. Pada satu kesempatan di Rumah Amalia juga berbagi dengan berharap Allah memberikan ketenteraman kebahagiaan pada keluarganya. Disaat cinta bersujud kepada Allah. Perangai suaminya mulai berubah. Cinta dan kasih sayang menjadi tumbuh dan berbuah. Kebahagiaan di dalam keluarga, pasangan suami istri itu menjadi kokoh mengarungi bahtera kehidupan dalam menghadapi badai gelombang kehidupan hanya dengan menyandarkan diri kepada Allah. Komunikasi, saling menyesuaikan diri dengan pasangan, pengorbanan, ingin selalu memberi, memaklumi memaafkan hanya akan hadir bila di dalam hati mereka ada keimanan pada Allah maka Allah melimpahkan keindahan dalam keluarganya.
“Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang2 yang sabar, yaitu orang2 yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan, ‘Inna lillahii wa innaa ilaihi raajiuun’ (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNya kami kembali). Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurnah rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang2 yang mendapatkan petunjuk.”(QS. al-Baqarah : 155-157).

ISTRI YANG SHOLEHAH

 Istri yang Sholehah memang benar bidadari di dunia ini permata yang amat berharga,hiasan yang amat menawan,peneguh yang amat kokoh.
Istri yang Sholehah berbalut ilmu,berselimut akhlak,istri yang sholehah menembus qolbu karena semua yang dia lakukan berasal dari ketulusan hati,dari keikhlasan jiwa.

Istri yang Sholehah adalah rizki yang tak ternilai dari ALLAH,yang menggenggam segala kemuliaan pemberi segala kebahagiaan.
Wahai kaum Muslimin pilihlan wanita sholehah,dengan mensholehkan dirimu!!
Wanita Sholehah jadilah bidadari dengan pribadi yang indah karena ALLAH semata… :)
Kau bunga ditamanku
Mekar dan kian mewangi
Menghiasi diriku
Dimanapun ku berada
Dilubuk hati ini
Engkau bidadari surgaku
Kepergianku dalam berjuang
Kau antar dengan doa dan senyuman
Kemuliaanmu yang penuh ketulusan
Pantaslah bila kuhargai dirimu
Sebagai bidadari syurgaku
Dirimu adalah ….
Anugerah tuhan untukku
Yang pasti kan kusyukuri
Dan selalu kan kujaga
Anak-anak menjadi penghibur hati
Penentram jiwa
Membuatku rindu untuk berkumpul
Di syurga nanti
Semoga Allah kan mengabulkan
Kerinduan ini
Sehingga kita berkumpul bahagia
Selamanya …

Kata Kata Cinta Buat Pacar


Sebenarnya aku tidak pernah memilihmu, tapi cintalah yang memilihmu menjadi kekasihku.
Aku menangis memilikimu, bukan karena aku sedih memilikimu, karena aku bangga mempunyai kekasih sepertimu hingga hati ini terharu.

Tidak ada yang mampu membuat hati ini tersentuh, kecuali dirimu sayang, karena kamulah bidadari terindah dalam hidupku.
Wajahmu tidak membuatku takluk, senyummu juga tidak bisa membuatku tersipuh, kecuali ketulusanmu mencintaiku yang membuat hatiku bertekuk lutut di hatimu.

Aku tidak mencari kecantikanmu ataupun harta milikmu, yang kubutuhkan adalah ketulusanmu mencintaiku.
Kamu boleh berbangga hati memilikiku, karena akulah lelaki setia stok terakhir di dunia ini.
Cinta Itu adalah anugrah terindah dari Tuhan, Aku bersujud dan berdoa pada Tuhan, dan Akhirnya kutemukan Anugrah terindah itu yaitu Kamu.

Kebahagiaanku belum sempurna tanpa dirimu di sisiku.
Apapun yang kulakukan tidak membuatku bahagia, kecuali jika aku melakukan sesuatu hal untukmu.
Terima kasih sayangku kamu telah membuatku bahagia selama ini, untuk itu aku akan setia di hatimu hari ini dan sampai kapanpun.

Selama nafas ini masih ada, selama jantung ini masih berdenyut, aku akan mencintaimu dan membahagiakanmu.

*** Indahnya Ta’aruf Secara Islami ***


Sengaja kugoreskan tulisan ini, kado untuk teman-teman FB ku yang sedang ta’aruf, atau yang akan melakukan ta’aruf secara Islami. Juga bagi pasangan yang sudah pernah melakukan ta’aruf Islami,kado tulisan ini kupersembahkan sebagai kenang-kenangan yang terindah yang pernah dilalui dahulu. Kudoakan semoga Allah SWT selalu memudahkan dan melancarkan ta’aruf Islami yang sedang atau akan berlangsung. Bagi pasangan yang sudah melakukan ta’aruf Islami, semoga langgeng pernikahannya, hingga kematianlah yang memisahkan kita dari pasangan kita. Aamiin
Bagi setiap aktivis da’wah, yang sudah memilih da’wah sebagai jalan hidupnya, tentunya harus memiliki kepribadian Islamiyyah yang berbeda dengan orang-orang yang belum tarbiyah tentunya. Salah satu akhlak (kepribadian Islami) yang harus dimiliki setiap ikhwan atau akhwat adalah ketika memilih menikah tanpa pacaran. Karena memang dalam Islam tidak ada konsep pacaran, dengan dalih apapun. Misalnya, ditemani orang tualah, ditemani kakak atau adiklah sehingga tidak berdua-duan. Semua sudah sangat jelas dalam Alqur’an surat Al Isra ayat 32 yang artinya ”Dan janganlah kamu mendekati zina ; (zina) itu sungguh perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.”. Apalagi sudah menjadi fihtrah bagi setiap pria pasti memiliki rasa ketertarikan pada wanita begitu pula sebaliknya. Namun Islam memberikan panduan yang sangat jelas demi kebaikan ummatnya. Mampukah tiap diri kita menata semua, ya perasaan cinta, kasih sayang benar-benar sesuai dengan syari’ah? Dalam buku Manajemen Cinta karya Abdullah Nasih Ulwan, juga disebutkan, cinta juga harus dimanage dengan baik, terutama cinta pada Allah SWT, Rasulullah SAW, cinta terhadap orang-orang shalih dan beriman. Jadi tidak mengumbar cinta secara murahan atau bahkan melanggar syariat Allah SWT.
Lalu bagaimanakah kiat-kita ta’aruf Islami yang benar agar nantinya tercipta rumah tangga sakinah mawaddah warohmah,:
1.Melakukan Istikharoh dengan sekhusyu-khusyunya
Setelah ikhwan mendapatkan data dan foto, lakukanlah istikharoh dengan sebaik-baiknya, agar Allah SWT memberikan jawaban yang terbaik. Dalam melakukan istikharoh ini, jangan ada kecenderungan dulu pada calon yang diberikan kepada kita. Tapi ikhlaskanlah semua hasilnya pada Allah SWT. Luruskan niat kita, bahwa kita menikah memang ingin benar-benar membentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah. Seseorang biasanya mendapatkan sesuatu sesuai dengan apa yang diniatkannya.
2.Menentukan Jadwal Pertemuan (ta’aruf Islami)
Setelah Ikhwan melakukan istikharoh dan adanya kemantapan hati, maka segerlah melaporkan pada Ustadz, lalu Ustadz pun memberikan data dan foto kepada Ustadzah (guru akhwat), dan memberikan data dan foto ikhwan tersebut kepada Akhwat. Biasanya akhwat yang memang sudah siap, Insya Allah setelah istikharoh juga segera melaporkan kepada Ustadzahnya. Lalu segeralah atur jadwal pertemuan ta’aruf tersebut. Bisa dilakukan di rumah Ustadzah akhwatnya. Memang idealnya kedua pembimbing juga hadir, sebagai tanda kasih sayang dan perhatian terhadap mutarabbi (murid-murid). Hendaknya jadwal pertemuan disesuaikan waktunya, agar semua bisa hadir, pilihlah hari Ahad, karena hari libur.
3.Gali pertanyaan sedalam-dalamnya
Setelah bertemu, hendaknya didampingi Ustadz dan Ustadzah, lalu saling bertanyalah sedalam-dalamnya, ya bisa mulai dari data pribadi, keluarga, hobi, penyakit yang diderita, visi dan misi tentang rumah tangga. Biasanya pada tahap ini, baik ikhwan maupun akhwat agak malu-malu dan grogi, maklum tidak mengenal sebelumnya. Tapi dengan berjalannya waktu, semua akan menjadi cair. Peran pembimbing juga sangat dibutuhkan untuk mencairkan suasana. Jadi tidak terlihat kaku dan terlalu serius. Dibutuhkan jiwa humoris, santai namun tetap serius.
Silakan baik ikhwan maupun akhwat saling bertanya sedalam-dalamnya, jangan sungkan-sungkan, pada tahap ini. Biasanya pertanyaan-pertanyaan pun akan mengalir.
4.Menentukan waktu ta’aruf dengan keluarga akhwat
Setelah melakukan ta’aruf dan menggali pertanyaan-pertanyaan sedalam-dalamnya, dan pihak ikhwan merasakan adanya kecocokan visi dan misi dengan sang akhwat, maka ikhwan pun segera memutuskan untuk melakukan ta’aruf ke rumah akhwat, untuk berkenalan dengan keluarga besarnya. Ini pun sudah diketahui oleh Ustadz maupun Ustadzah dari kedua belah pihak. Jadi memang semua harus selalu dikomunikasikan, agar nantinya hasilnya juga baik. Jangan berjalan sendiri. Sebaiknya ketika datang bersilaturahim ke rumah akhwat, Ustadz pun mendampingi ikhwan sebagai rasa sayang seorang guru terhadap muridnya. Tetapi jika memang Ustadz sangat sibuk dan ada da’wah yang tidak bisa ditinggalkan, bisa saja ikhwan didampingi oleh teman pengajian lainnya. Namun ingat,ikhwan jangan datang seorang diri, untuk menghindarkan fitnah dan untuk membedakan dengan orang lain yang terkenal di masyarakat dengan istilah ’ngapel’ (pacaran).
Hendaknya waktu ideal untuk silaturahim ke rumah akhwat pada sore hari, biasanya lebih santai. Tapi bisa saja diatur oleh kedua pihak, kapan waktu yang paling tepat untuk silaturahim tersebut.
5.Keluarga Ikhwan pun boleh mengundang silaturahim akhwat ke rumahnya
Dalam hal menikah tanpa pacaran, adalah wajar jika orang tua ikhwan ingin mengenal calon menantunya (akhwat). Maka sah-sah saja, jika orang tua ikhwan ingin berkenalan dengan akhwat (calon menantunya). Sebaiknya ketika datang ke rumah ikhwan, akhwat pun tidak sendirian, untuk menghindari terjadinya fitnah. Dalam hal ini bisa saja akhwat ditemani Ustadzahnya ataupun teman pengajiannya sebagai tanda perhatian dan kasih sayang pada mutarabbi.
6.Menentukan Waktu Khitbah
Setelah terjadinya silaturahim kedua belah pihak, dan sudah ada kecocokan visi dan misi dari ikhwan dan akhwat juga dengan keluarga besanya, maka jangalah berlama-lama. Segeralah tentukan kapan waktu untuk mengkhitbah akhwat. Jarak waktu antara ta’aruf dengan khitbah, sebaiknya tidak terlalu lama, karena takut menimbulkan fitnah.
7.Tentukan waktu dan tempat pernikahan
Pada prinsipnya semua hari dan bulan dalam Islam adalah baik. Jadi hindarkanlah mencari tanggal dan bulan baik, karena takut jatuh ke arah syirik. Lakukan pernikahan sesuai yang dicontohkan Rasulullah SAW, yaitu sederhana, mengundang anak yatim, memisahkan antara tamu pria dan wanita, pengantin wanita tidak bertabarruj (berdandan),makanan dan minuman juga tidak berlebihan.
Semoga dengan menjalankan kiat-kiat ta’aruf secara Islami di atas, Insya Allah akan terbentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah…yang menjadi dambaan setiap keluarga muslim baik di dunia maupun di akhirat.
Teriring doaku yang tulus kepada ikhwah dan akhwat fillah yang akan melangsungkan pernikahan kuucapkan ”Baarokallahu laka wa baaroka ’alaika wajama’a bainakumaa fii khoirin..
Dan bagi sahabat-sahabatku yang belum menikah, teriring doa yang tulus dari hatiku, semoga Allah SWT memberikan jodoh yang terbaik untuk semua baik di dunia maupun di akhirat..Aamiin ya Robbal ’alamiin

TIDAK ADA ISTILAH MANTAN PEZINA DALAM ISLAM (dilarang menghina orang yang sudah bertobat)


Pertanyaan: Ustadz, saya dulu jarang shalat, apalagi ketika iman lemah dan sedang dikuasai hawa nafsu, (dan ketika) syahwat saya menggebu-gebu kemudian saya melakukan perzinaan, dan saya ulangi itu beberapa kali, meski saya berjanji tidak akan melakukan itu lagi. Dan apakah mungkin saya juga bersanding dengan seorang pezina dan bagaimana cara taubat yang benar?



Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah atas hidayah yang Allah berikan kepada anda. Wajib disyukuri oleh anda dan kita semua. Sebab perzinaan itu pengaruh jeleknya bukan pada pelakunya saja, tetapi juga pada masyarakat. Kemudian anda bertaubat, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Luas Rahmat-Nya dan Maha Pengampun. Jangankan hanya perzinaan, bahkan semua kemungkaran, kemaksiatan, dan yang paling besar berupa kekufuran saja, Allah masih mau menerima taubat hamba-Nya. Firman-Nya, “Allah itu mengampuni dosa semuanya.” Maka anda hanya perlu bertaubat, semua yang telah lalu insya Allah, Allah ampuni dan anda pindah status dari pezina kepada muslim yang baik.

Tidak ada dalam Islam istilah mantan pezina, bahkan para PSK yang mungkin berzina berkali-kali bahkan berpuluh-puluh kali, bila dia bertaubat, dia berpindah dari PSK menjadi muslimah yang biasa dan tidak boleh dikatakan mantan PSK. Itu nggak boleh! Sebab taubat itu menghapus semua yang telah lewat. “Taubat itu menghapus yang sebelumnya,” demikian kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga, anda jika bertaubat maka menjadi muslim yang baik kembali dan anda tidak boleh menikah dengan pezina. Dan anda, insya Allah, akan mendapat muslimah yang baik, bila anda istiqamah dengan kebaikan yang Allah berikan kepada anda tersebut.

Adapun cara bertaubatnya sebagai berikut:
1. Menyesal.
2. Berniat dan bertekad dengan keras untuk tidak mengulangi hal tersebut.
3. Menjauhi tempat-tempat yang memungkinkan anda untuk kembali mengulangi perbuatan zina lagi.

Dan yang selebihnya, ada adab yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam anjurkan kepada kita semua yaitu shalat dua rakaat sebagai wujud kesungguhan kita untuk bertaubat kepada Allah. Sehingga dengan demikian mudah-mudahan Allah menerima taubat saudara dan kemudian saudara bisa kembali istiqamah dengan belajar ilmu agama. Dan kemudian, bila sudah punya kemampuan, segeralah menikah dengan muslimah yang baik dan taat, supaya nanti bisa menjaga diri anda dari mengulangi perbuatan yang telah lalu (zina).

Pacaran Berkedok Ta'aruf Makin Marak di Dunia Maya

 belakanagn  ini ta’aruf mengalami penyempitan makna. Bahkan dalam praktiknya, banyak yang mengidentikkan ta’aruf dengan pacaran. Salah satu penyebabnya adalah maraknya ta’aruf yang dilakukan oleh para ikhwan maupun akhwat di dunia maya. Padahal, sejatinya yang mereka lakukan itu adalah pacaran berkedok ta’aruf, karena dalam aksinya, tiada lagi hijab dalam interaksi bagi akhwat dan ikhwan bukan mahram, seakan bebas landas, curhat di jejaring sosial facebook, hujat-hujatan. Itulah pacaran terselubung dengan membawa topeng ta’aruf.
Ikhwan-ikhwan yang menggunakan profil islami tak pernah kehabisan ide dalam melegalkan pacaran. Jika orang-orang yang tidak membawa agama berani terang-terangan mengatakan pacaran, tapi tidak dengan pemuda pemudi yang berciri khas agama, mereka berpacaran dengan embel-embel ta’aruf.

Entah apa yang ada di benak mereka, apakah ta’aruf dipahami sesuai syariat atau sengaja menyelewengkan dari makna yang sebenarnya, banyak ikhwan dengan mudahnya mengatakan ingin ta’aruf dengan akhwat yang diincarnya melalui dunia maya tanpa perantara pihak ketiga.

Komentar-komentar di jejaring sosial sudah sulit lagi dipilah, mana yang untuk umum mana yang harusnya dijadikan rahasia dirinya dengan Allah, facebook menjadi keranjang sampah juga menjadi diary bagi sebagian orang. Akhwat dan ikhwan berpacaran pun sudah mulai berani membuat status in relationship dengan pasangan yang disebutnya sedang ta’aruf.

… Komentar-komentar di jejaring sosial sudah sulit lagi dipilah, mana yang pacaran dan mana yang ta’aruf. Belum ada ikatan apapun mereka sudah berani memanggil umi-abi…
Tak sedikit juga ikhwan genit dan akhwat ganjen saling memberi perhatian di tempat umum. “Sudah shalatkah ukhti? Jangan telat makan ya..” tulis sang ikhwan.  Sang akhwat pun tak mau kalah, membalasnya dengan kata-kata senada, “Syukron ya akhi atas perhatiannya, semangat belajar ya.”

Ada pula komentar yang lebih liar, “Eh iya ukhti kelihatan anggun dengan jilbab itu, hehehehe.” Maka si akhwat balik menjawab, “Ah, akhi nih bisa aja, ntar ana GR nih, heeeeee…” Masya Allah, itukah yang disebut ta’aruf?

Dulu penulis banyak menemukan pencerahan di dunia maya dengan banyak berteman, namun jadi ilfil (ilang feeling) setelah mengetahui sepak terjang beberapa ikhwan akhwat, teriaknya agama, tapi murah terhadap lawan jenis, menebar simpati dan basa-basi.

Mereka memakai kedok ta’aruf untuk melegalkan pacaran. Belum ada ikatan apapun sudah berani memanggil “umi-abi” atau “abang-adik.” Tak sedikit pula ditemui akhwat berjilbab lebar yang masih membudidayakan pacaran. Tanpa malu-malu lagi. Apakah semua itu dilakukan karena ketidaktahuan akhwat tentang bagaimana Islam mengatur pergaulan dengan lawan jenis? Wallahu a’lam. Yang pasti ada juga yang biasa berkomentar pacaran haram, tapi dirinya masih juga berpacaran, namun memakai kedok ta’aruf. Padahal praktiknya sami mawon.

…akhwat jangan mudah terpedaya pada ikhwan di dunia maya yang belum diketahui secara jelas identitasnya…
Hendaknya benar-benar lurus memahami kata ta’aruf seperti yang diajarkan oleh Nabi kita, jangan sampai menjadikan ta’aruf untuk menghancurkan keagungan Islam. Telah jelas dalam Islam, bagaimana hendaknya kita menjaga diri kita agar tidak terjatuh pada perkara-perkara yang membuat Allah murka. Jangan memakai istilah ta’aruf jika hanya sebatas ingin menjadi uji coba bermain hati.

Hati akhwat biasanya lembut dan mudah tersentuh, korban yang pertama akan merasakan terluka oleh ta’aruf coba-coba tadi tentunya para akhwat. Begitu juga para akhwat, jangan mudah terpedaya pada ikhwan dunia maya yang belum diketahui secara jelas identitasnya. Apa yang ditampilkan dalam dunia maya, profil, kata-kata, tidak dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai karakter yang sesungguhnya, juga tidak dapat cukup untuk menggambarkan pribadinya secara utuh, tetap waspada.

Jumat, 07 Juni 2013

NILAI SEBUAH KEJUJURAN

Kejujuran adalah salah satu faktor penting dalam penyucian jiwa dalam menggapai cinta kita kepada Allah swt, tanpa ada kejujuran dalam jiwa kita mustahil hati kita bisa tenang. Dalam menjalakan kehidupan sehari-hari perasaan kita selalu diliputi rasa was-was atau gelisah. Ketika manusia sudah mulai tidak jujur terhadap manusia yang lain, maka mulailah muncul perseteruan, pertengkaran, percekcokan, perselisihan dan berujung pada penghilangan nyawa seorang manusia. 
Ketika manusia sudah tidak jujur dengan alam, maka mulailah kehancuran alam, ilegal logging yang berujung pada kemurkaan alam dengan longsor, banjir, semburan gas alam, semburan lumpur yang berujung pada musnahnya juga aspek-aspek penting dan semua pengisi alam termasuk manusianya itu sendiri. Dan ketika manusia tidak lagi jujur dengan Tuhannya, maka kemurkaan Tuhan turun dan lebih seram dari kemurkaan alam, hasilnya? manusia tidak lagi sempat memohon ampun ketika Tuhan mencabut nyawa manusia itu. 
Tanyalah kepada hati kita apa yang terbaik untuk membalas kejujuran yang di berikan seseorang pada kita.. paling penting kejujuran tak ada nilainya dan tak ada di jual di mana-mana sekali pun kita tawarkan harga yang paling tinggi untuk memilikinya..

Walaupun ada kalanya kejujuran di balas dengan kekecewaan tapi tak semua begitu, aku masih percaya akan adanya kebaikan dalam setiap kejujuran yang di berikan...

Berapa harga sebuah kejujuran?

Walaupun untuk bersikap jujur memerlukan seribu alasan dan ada masanya kejujuran itu akan membawa kepada sesuatu yang tidak kita duga tapi percayalah penghujung nya tetap akan ada manisnya...

Mana ada manusia yang jujur seratus persen ?, sedikit sebanyak tetap ada rahasia yang tersimpan rapi.. itu hak pribadi jadi tak perlu di persoalkan..

dalam peristiwa yang nampak jujur tetap ada rahasia di sebaliknya, dan ada juga yang jujur tapi ia tak jelas akan kejujuran itu..

semua tu datang dari hati bukan dengan paksaan.. tak ada siapa yang memaksa siapa untuk bersikap jujur, tapi percaya lah andai kita jujur dengan diri kita sendiri maka hati dan pikiran kita akan lebih tenang dan lebih fokus dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menggapai cinta Allah.
Wassalam