Jumat, 22 Februari 2013

Aku Ingin Menjadi Milikmu


 
karam hujan terlaksana bagai kerlip bintang..
jauh terbang, jauh terbayang..
menapaki setiap deting rasa yang entahbagaimana awalnya..
tersenyum tanpa kata..
berkata tanpa rasa.
dan rasa itu telah sirna..
menjauh pergi, sendiri!
menjauh di jauhi mendekat begitu pekat..
rintihan jiwa kegalauan..
bayangan nyata kecemburuan..
dan semua yang telah ada kini sirna..
tanpa batas, teratas hingga tak ada yang mengembalikannya..

hampa pikiran terkosongi..
menganti dengan segala amarah dalam ribuan utas rasa..
semuanya membakar hati..
semuanya mencekik jiwa..
apa.. apa.. apa… apa dan apa..
jangan tanyakan hal bodoh yang jelas tak kutahui..
kukatakan padamu, sekarang aku menginginkanmu..
besok aku merindukanmu..
dan lusa, aku ingin menjadi milikmu..
simpan “apa” mu untukku..
karena cinta bukan untuk di pertanyakan..
bidadari
Pertama kulihat, pertama kuterpesona, pertama kuterpana
Pertama kutatap, pertama kusapa, pertama kusebut
Pertama tubuh tergetar, pertama nafas tersenggal
Pertama darah mendesir, pertama jantung terpacu
 
Saat pertama kulihat bidadari hadir dihadapku
Saat pertama kulihat bidadari melintas didepanku
Saat pertama kulihat bidadari hilang dari pandangku
Saat pertama itu ku rasa ada perasaan aneh terhadapnya
 
Sang waktu terus berlalu, hari tak lagi terhitung
Pirkirku terusik bayangnya, lamunku selalu tentangnya
Wajahnya, matanya, bibirnya, senyumnya, tawanya ah...... indahnya
Hampa serasa dunia ini bila sesaat tak melihatnya
 
Bidadari...
Tak ternilai bahagianya
Bila kau dihadirkan untukku...

  ___________________________
 
 
"Tersiksa"
Ku, mengapa jadi sering berfikir tentangya
Mengapa jadi sering melamun tentangnya
Mengapa jadi sering berhayal tentangnya
Mengapa jadi sering memimpikannya
 
Ku, mengapa tak sanggup menghapus bayangnya
Mengapa tak sanggup berpaling dari semua ini
Mengapa tak sanggup menghindar dari semua ini
Mengapa tak sanggup berlari dari semua ini
 
Ku, mengapa berharap bisa selalu jumpainya
Mengapa berharap bisa selalu menatapnya
Mengapa berharap bisa selalu besamanya
Mengapa berharap bisa selalu memilikinya
 
Ku, tak tahu, entah mengapa ini terjadi
Mengapa menanti asa yang tak mungkin
Mengapa menggapai yang tak sampai
Mengapa tersiksa karenanya
"Mungkinkah"

Ku sering bertanya-tanya slalu dalam hati ini
Mungkinkah dia merasakan suatu kejanggalan sepertiku
Aneh, bingung, gelisah, gundah, tak menentu
Ach........, mungkin hanya aku sendiri yang merasakan
 
Ku sering mengira-ngira slalu dalam pikir ini
Mungkinkah dia merasakan suatu keanehan sepertiku
Cinta, rindu, kangen, yang tak pernah bertuan
Ach........., mungkin hanya aku sediri yang merasakan
 
Munkinkah ini kuungkap, rasanya tak mungkin
Biarlah kurasa sendiri, ku hanya bisa berharap yang tak mungkin
Atau mungkinkah aku harus berdoa agar ia mencinta ku
Ach......., mengapa ini berlangsung lama terjadi padaku.........?

 

 "Sendainya"

 
Saat kesendirianku ingin rasanya kamu hadir temaniku
Saat gelisah ku tiba ingin rasanya kamu datang tenangkanku
Saat rindu ini hadir ingin rasanya kamu hadir obati kangenku
Saat cinta ini menggelora ingin rasaya kamu datang sambut cintaku
 
Seandanya kau izinkan ku jadi milikmu
Ku pasrahkan semua ragaku dalam pelukmu
Ku pasrahkan jiwa ini dalam belaimu
Seandainya, hanya seandainya
"Kau"

Kau, mengapa mencipta asa untukku
Indah tentangmu selalu dihadapku menggoda
Ku, tak kuasa di hadapmu pasrah tanpa daya
Bukan aku merajuk, tapi api itu telah menyala
 
Kau, seperti harap yang menghampiriku
Air cintamupun kini telah memercikkan hatiku
Basah relung ini oleh hunjan rinduku padamu
Ucap bibirku kini selalu senandung tentang mu
 
Kau, ubahlah mimpi ini menjadi kenyataan
Beranimu korbankan segala demi kuatnya cinta
Raihlah jemari kasih yang sedang menggapaimu
Sebutlah aku dalam lagu-lagu yanyiannmu
 
Tuhan Kau kabulkan asa itu untukku....? 

 
Jangan, jangan biarkan ku menderita
Sepi hari terasa bila tanpamu di sini
Jangan, jangan biarkan ku tersiksa
Hampa pikirku bila tiada kamu di sini
 
Jangan, jangan biarkan ku menderita
Gundah hati ini bila tak ada kamu di sini
Jangan, jangan biarkan ku tersiksa
Kosong tatap mata bila tak tampak kamu di sini
 
Biarkan ku selalu di sisimu
Biarkan ku selalu menatapmu
Biarkan ku selau memelukmu
Biarkan ku selalu Bersamamu
 
Biarkan, saat itu kan jatuh titik air mata bahagia di pipi
Biarkan suka yang baru kurasakan ternikmati
Biarkan, saat itu suara isak tangis gembira menghias telingamu
Biarkan rindu yang terpendam lama jadi terobati
"Cintakah Itu"
 

Saat dekatmu........
Entah mengapa debar dada ini menjadi cepat
Entah mengapa tubuh ini menjadi dingin
Entah mengapa keringat ini menjadi mengucur
Entah mengapa tulang ini menjadi kaku
Entah mengapa nafas ini menjadi memburu
Entah mengapa hati ini menjadi tak tenang
Entah mengapa pikir ini menjadi tidak karuan
Entah mengapa rasa ini menjadi aneh
Entah mengapa diri ini menjadi serba salah
Entah mengapa ucap ini menjadi merancu
Entah mengapa bibir ini menjadi bergetar
Entah mengapa, aku tak tahu
Cintakah itu.............?
 
"Cintaku"

M
alam berkali selalu terlewat tanpa mu
Andai semua waktu untuk berdua
Rahasia cinta yang misterius pasti kan terungkap
Indah hari berlalu juga bukan untukku
Andai kau tahu pasti kuberi sayang tulusku
 
Untuk sebuah nama adalah tentang mu
Lama ku nanti entah kapan kan datang
Fajar, siang dan malam gulita belum untukku
Aku tak sanggup bila hidup tanpa mu


 

Mengapa kamu terus mencari...?
Kamu, Jangan pungkiri, "Dia" mu ada, dekat sekali,

Sedekat darah dengan dagingmu, mengapa kau tak mau mengerti...?
Mengapa kau tak mau tahu...? mengapa kau takut...?
Mengapa juga mereka yang takut...?,
"Dia" belahan jiwa mu", "Dia" kebahagianmu yang hakiki,
"Dia" tak jauh dari sekiling mu,
"Dia" yang mengertimu, "Dia" yang memahamimu,

"Dia" yang tulus padamu, "Dia" yang perhatian denganmu,
"Dia" yang mengasihimu, "Dia" yang menyayangimu, dan sebelum kau menyesal,
"Dia" kan menunggu dan kemudian pergi untuk selamanya....
"Dia" lah cinta sejatimu.......

 
karam hujan terlaksana bagai kerlip bintang..
jauh terbang, jauh terbayang..
menapaki setiap deting rasa yang entahbagaimana awalnya..
tersenyum tanpa kata..
berkata tanpa rasa.
dan rasa itu telah sirna..
menjauh pergi, sendiri!
menjauh di jauhi mendekat begitu pekat..
rintihan jiwa kegalauan..
bayangan nyata kecemburuan..
dan semua yang telah ada kini sirna..
tanpa batas, teratas hingga tak ada yang mengembalikannya..

hampa pikiran terkosongi..
menganti dengan segala amarah dalam ribuan utas rasa..
semuanya membakar hati..
semuanya mencekik jiwa..
apa.. apa.. apa… apa dan apa..
jangan tanyakan hal bodoh yang jelas tak kutahui..
kukatakan padamu, sekarang aku menginginkanmu..
besok aku merindukanmu..
dan lusa, aku ingin menjadi milikmu..
simpan “apa” mu untukku..
karena cinta bukan untuk di pertanyakan..
bidadari
Pertama kulihat, pertama kuterpesona, pertama kuterpana
Pertama kutatap, pertama kusapa, pertama kusebut
Pertama tubuh tergetar, pertama nafas tersenggal
Pertama darah mendesir, pertama jantung terpacu
 
Saat pertama kulihat bidadari hadir dihadapku
Saat pertama kulihat bidadari melintas didepanku
Saat pertama kulihat bidadari hilang dari pandangku
Saat pertama itu ku rasa ada perasaan aneh terhadapnya
 
Sang waktu terus berlalu, hari tak lagi terhitung
Pirkirku terusik bayangnya, lamunku selalu tentangnya
Wajahnya, matanya, bibirnya, senyumnya, tawanya ah...... indahnya
Hampa serasa dunia ini bila sesaat tak melihatnya
 
Bidadari...
Tak ternilai bahagianya
Bila kau dihadirkan untukku...

  ___________________________
 
 
"Tersiksa"
Ku, mengapa jadi sering berfikir tentangya
Mengapa jadi sering melamun tentangnya
Mengapa jadi sering berhayal tentangnya
Mengapa jadi sering memimpikannya
 
Ku, mengapa tak sanggup menghapus bayangnya
Mengapa tak sanggup berpaling dari semua ini
Mengapa tak sanggup menghindar dari semua ini
Mengapa tak sanggup berlari dari semua ini
 
Ku, mengapa berharap bisa selalu jumpainya
Mengapa berharap bisa selalu menatapnya
Mengapa berharap bisa selalu besamanya
Mengapa berharap bisa selalu memilikinya
 
Ku, tak tahu, entah mengapa ini terjadi
Mengapa menanti asa yang tak mungkin
Mengapa menggapai yang tak sampai
Mengapa tersiksa karenanya
"Mungkinkah"

Ku sering bertanya-tanya slalu dalam hati ini
Mungkinkah dia merasakan suatu kejanggalan sepertiku
Aneh, bingung, gelisah, gundah, tak menentu
Ach........, mungkin hanya aku sendiri yang merasakan
 
Ku sering mengira-ngira slalu dalam pikir ini
Mungkinkah dia merasakan suatu keanehan sepertiku
Cinta, rindu, kangen, yang tak pernah bertuan
Ach........., mungkin hanya aku sediri yang merasakan
 
Munkinkah ini kuungkap, rasanya tak mungkin
Biarlah kurasa sendiri, ku hanya bisa berharap yang tak mungkin
Atau mungkinkah aku harus berdoa agar ia mencinta ku
Ach......., mengapa ini berlangsung lama terjadi padaku.........?

 

 "Sendainya"

 
Saat kesendirianku ingin rasanya kamu hadir temaniku
Saat gelisah ku tiba ingin rasanya kamu datang tenangkanku
Saat rindu ini hadir ingin rasanya kamu hadir obati kangenku
Saat cinta ini menggelora ingin rasaya kamu datang sambut cintaku
 
Seandanya kau izinkan ku jadi milikmu
Ku pasrahkan semua ragaku dalam pelukmu
Ku pasrahkan jiwa ini dalam belaimu
Seandainya, hanya seandainya
"Kau"

Kau, mengapa mencipta asa untukku
Indah tentangmu selalu dihadapku menggoda
Ku, tak kuasa di hadapmu pasrah tanpa daya
Bukan aku merajuk, tapi api itu telah menyala
 
Kau, seperti harap yang menghampiriku
Air cintamupun kini telah memercikkan hatiku
Basah relung ini oleh hunjan rinduku padamu
Ucap bibirku kini selalu senandung tentang mu
 
Kau, ubahlah mimpi ini menjadi kenyataan
Beranimu korbankan segala demi kuatnya cinta
Raihlah jemari kasih yang sedang menggapaimu
Sebutlah aku dalam lagu-lagu yanyiannmu
 
Tuhan Kau kabulkan asa itu untukku....? 

 
Jangan, jangan biarkan ku menderita
Sepi hari terasa bila tanpamu di sini
Jangan, jangan biarkan ku tersiksa
Hampa pikirku bila tiada kamu di sini
 
Jangan, jangan biarkan ku menderita
Gundah hati ini bila tak ada kamu di sini
Jangan, jangan biarkan ku tersiksa
Kosong tatap mata bila tak tampak kamu di sini
 
Biarkan ku selalu di sisimu
Biarkan ku selalu menatapmu
Biarkan ku selau memelukmu
Biarkan ku selalu Bersamamu
 
Biarkan, saat itu kan jatuh titik air mata bahagia di pipi
Biarkan suka yang baru kurasakan ternikmati
Biarkan, saat itu suara isak tangis gembira menghias telingamu
Biarkan rindu yang terpendam lama jadi terobati
"Cintakah Itu"
 

Saat dekatmu........
Entah mengapa debar dada ini menjadi cepat
Entah mengapa tubuh ini menjadi dingin
Entah mengapa keringat ini menjadi mengucur
Entah mengapa tulang ini menjadi kaku
Entah mengapa nafas ini menjadi memburu
Entah mengapa hati ini menjadi tak tenang
Entah mengapa pikir ini menjadi tidak karuan
Entah mengapa rasa ini menjadi aneh
Entah mengapa diri ini menjadi serba salah
Entah mengapa ucap ini menjadi merancu
Entah mengapa bibir ini menjadi bergetar
Entah mengapa, aku tak tahu
Cintakah itu.............?
 
"Cintaku"

M
alam berkali selalu terlewat tanpa mu
Andai semua waktu untuk berdua
Rahasia cinta yang misterius pasti kan terungkap
Indah hari berlalu juga bukan untukku
Andai kau tahu pasti kuberi sayang tulusku
 
Untuk sebuah nama adalah tentang mu
Lama ku nanti entah kapan kan datang
Fajar, siang dan malam gulita belum untukku
Aku tak sanggup bila hidup tanpa mu


 

Mengapa kamu terus mencari...?
Kamu, Jangan pungkiri, "Dia" mu ada, dekat sekali,

Sedekat darah dengan dagingmu, mengapa kau tak mau mengerti...?
Mengapa kau tak mau tahu...? mengapa kau takut...?
Mengapa juga mereka yang takut...?,
"Dia" belahan jiwa mu", "Dia" kebahagianmu yang hakiki,
"Dia" tak jauh dari sekiling mu,
"Dia" yang mengertimu, "Dia" yang memahamimu,

"Dia" yang tulus padamu, "Dia" yang perhatian denganmu,
"Dia" yang mengasihimu, "Dia" yang menyayangimu, dan sebelum kau menyesal,
"Dia" kan menunggu dan kemudian pergi untuk selamanya....
"Dia" lah cinta sejatimu.......

 

bidadari
Pertama kulihat, pertama kuterpesona, pertama kuterpana
Pertama kutatap, pertama kusapa, pertama kusebut
Pertama tubuh tergetar, pertama nafas tersenggal
Pertama darah mendesir, pertama jantung terpacu
 
Saat pertama kulihat bidadari hadir dihadapku
Saat pertama kulihat bidadari melintas didepanku
Saat pertama kulihat bidadari hilang dari pandangku
Saat pertama itu ku rasa ada perasaan aneh terhadapnya
 
Sang waktu terus berlalu, hari tak lagi terhitung
Pirkirku terusik bayangnya, lamunku selalu tentangnya
Wajahnya, matanya, bibirnya, senyumnya, tawanya ah...... indahnya
Hampa serasa dunia ini bila sesaat tak melihatnya
 
Bidadari...
Tak ternilai bahagianya
Bila kau dihadirkan untukku...

  ___________________________
 
 
"Tersiksa"
Ku, mengapa jadi sering berfikir tentangya
Mengapa jadi sering melamun tentangnya
Mengapa jadi sering berhayal tentangnya
Mengapa jadi sering memimpikannya
 
Ku, mengapa tak sanggup menghapus bayangnya
Mengapa tak sanggup berpaling dari semua ini
Mengapa tak sanggup menghindar dari semua ini
Mengapa tak sanggup berlari dari semua ini
 
Ku, mengapa berharap bisa selalu jumpainya
Mengapa berharap bisa selalu menatapnya
Mengapa berharap bisa selalu besamanya
Mengapa berharap bisa selalu memilikinya
 
Ku, tak tahu, entah mengapa ini terjadi
Mengapa menanti asa yang tak mungkin
Mengapa menggapai yang tak sampai
Mengapa tersiksa karenanya
"Mungkinkah"

Ku sering bertanya-tanya slalu dalam hati ini
Mungkinkah dia merasakan suatu kejanggalan sepertiku
Aneh, bingung, gelisah, gundah, tak menentu
Ach........, mungkin hanya aku sendiri yang merasakan
 
Ku sering mengira-ngira slalu dalam pikir ini
Mungkinkah dia merasakan suatu keanehan sepertiku
Cinta, rindu, kangen, yang tak pernah bertuan
Ach........., mungkin hanya aku sediri yang merasakan
 
Munkinkah ini kuungkap, rasanya tak mungkin
Biarlah kurasa sendiri, ku hanya bisa berharap yang tak mungkin
Atau mungkinkah aku harus berdoa agar ia mencinta ku
Ach......., mengapa ini berlangsung lama terjadi padaku.........?

 

 "Sendainya"

 
Saat kesendirianku ingin rasanya kamu hadir temaniku
Saat gelisah ku tiba ingin rasanya kamu datang tenangkanku
Saat rindu ini hadir ingin rasanya kamu hadir obati kangenku
Saat cinta ini menggelora ingin rasaya kamu datang sambut cintaku
 
Seandanya kau izinkan ku jadi milikmu
Ku pasrahkan semua ragaku dalam pelukmu
Ku pasrahkan jiwa ini dalam belaimu
Seandainya, hanya seandainya
"Kau"

Kau, mengapa mencipta asa untukku
Indah tentangmu selalu dihadapku menggoda
Ku, tak kuasa di hadapmu pasrah tanpa daya
Bukan aku merajuk, tapi api itu telah menyala
 
Kau, seperti harap yang menghampiriku
Air cintamupun kini telah memercikkan hatiku
Basah relung ini oleh hunjan rinduku padamu
Ucap bibirku kini selalu senandung tentang mu
 
Kau, ubahlah mimpi ini menjadi kenyataan
Beranimu korbankan segala demi kuatnya cinta
Raihlah jemari kasih yang sedang menggapaimu
Sebutlah aku dalam lagu-lagu yanyiannmu
 
Tuhan Kau kabulkan asa itu untukku....? 

 
Jangan, jangan biarkan ku menderita
Sepi hari terasa bila tanpamu di sini
Jangan, jangan biarkan ku tersiksa
Hampa pikirku bila tiada kamu di sini
 
Jangan, jangan biarkan ku menderita
Gundah hati ini bila tak ada kamu di sini
Jangan, jangan biarkan ku tersiksa
Kosong tatap mata bila tak tampak kamu di sini
 
Biarkan ku selalu di sisimu
Biarkan ku selalu menatapmu
Biarkan ku selau memelukmu
Biarkan ku selalu Bersamamu
 
Biarkan, saat itu kan jatuh titik air mata bahagia di pipi
Biarkan suka yang baru kurasakan ternikmati
Biarkan, saat itu suara isak tangis gembira menghias telingamu
Biarkan rindu yang terpendam lama jadi terobati
"Cintakah Itu"
 

Saat dekatmu........
Entah mengapa debar dada ini menjadi cepat
Entah mengapa tubuh ini menjadi dingin
Entah mengapa keringat ini menjadi mengucur
Entah mengapa tulang ini menjadi kaku
Entah mengapa nafas ini menjadi memburu
Entah mengapa hati ini menjadi tak tenang
Entah mengapa pikir ini menjadi tidak karuan
Entah mengapa rasa ini menjadi aneh
Entah mengapa diri ini menjadi serba salah
Entah mengapa ucap ini menjadi merancu
Entah mengapa bibir ini menjadi bergetar
Entah mengapa, aku tak tahu
Cintakah itu.............?
 
"Cintaku"

M
alam berkali selalu terlewat tanpa mu
Andai semua waktu untuk berdua
Rahasia cinta yang misterius pasti kan terungkap
Indah hari berlalu juga bukan untukku
Andai kau tahu pasti kuberi sayang tulusku
 
Untuk sebuah nama adalah tentang mu
Lama ku nanti entah kapan kan datang
Fajar, siang dan malam gulita belum untukku
Aku tak sanggup bila hidup tanpa mu


 

Mengapa kamu terus mencari...?
Kamu, Jangan pungkiri, "Dia" mu ada, dekat sekali,

Sedekat darah dengan dagingmu, mengapa kau tak mau mengerti...?
Mengapa kau tak mau tahu...? mengapa kau takut...?
Mengapa juga mereka yang takut...?,
"Dia" belahan jiwa mu", "Dia" kebahagianmu yang hakiki,
"Dia" tak jauh dari sekiling mu,
"Dia" yang mengertimu, "Dia" yang memahamimu,

"Dia" yang tulus padamu, "Dia" yang perhatian denganmu,
"Dia" yang mengasihimu, "Dia" yang menyayangimu, dan sebelum kau menyesal,
"Dia" kan menunggu dan kemudian pergi untuk selamanya....
"Dia" lah cinta sejatimu.......

Senin, 14 Januari 2013

Sholat merupakan pilar dasar Islam

Sholat merupakan pilar dasar Islam
Hal ini disebutkan lagi dan lagi dalam Alquran
Berdoa di masjid memberikan 27 kali pahala
Berdoalah dengan maksud agar Anda menyenangkan Tuhanmu
Ketika Anda berjalan ke masjid,
Anda mendapatkan hadiah dan Anda kehilangan dosa
Untuk setiap langkah menuju tujuan Anda
Ini adalah berkat dari Allah SWT untuk ciptaan-Nya
Bila anda tidak melaksanakan sholat subuh
cahaya wajah yang diambil
Bila anda tidak melaksanakan sholat Dhuhur
Perhasilan anda akan berkurang
Bila anda tidak melaksanakan sholat Ashar
kekuatan tubuh diambil
Bila anda tidak melaksanakan sholat Magrib
Anda tidak akan diuntungkan oleh keturunanmu
Bila anda tidak melaksanakan sholat Isha
ketenangan tidur Anda akan diambil
Sholat adalah berkat yang Allah SWT
itu akan membantu kita saat di kubur
ketika datang pada akhirnya, sampai hari naik
tubuh orang percaya dicuci dengan wudhu akan bersinar
bagi orang percaya yang biasa dalam menawarkan shalat
itu menjadi cahaya petunjuk tentang As-Siraat *
jangan lewatkan Ashar doa pada biaya apapun
itu akan menjadi seperti keluarga dan kekayaan hilang
yang Ayat-ul-Kursi setelah fardhu, harus dibaca
itu akan membawa Anda ke surga (insya Allah) setelah Anda sudah mati
tidak membaca shalat akan membawa Anda ke neraka
dikelilingi oleh ular dalam sumur dalam
Anda akan mendapatkan sepuluh penghargaan,
Tuhan (Insya Allah) akan menerima permohonan Anda
dan Anda akan lebih dekat kepada Allah SWT dengan sepuluh derajat lebih
sehingga memeluk Islam dengan segenap hatimu
dan ingat kuncinya adalah membaca Sholat
Hidup dan Mati
Ya ALLAH
SAAT ITU……
Saat Yang Telah Berlalu
Merambah Ramai Indah Dunia
Menyusur Sunyi Relung Hati
Dan Aku Pun Masih DAlam Pencarianku
Ya ALLAH
SAAT INI…….
Saat Yang Sedang Berlangsung
Bertanya Hati Dalam Keraguan
Akankah Diri Masih Dalam Berpijak Kaki
Esok cerah Yang Masih Ku Nanti
Ya ALLAH
SAAT NANTI…….
Saat Yang Akan Datang
Beribu Ragu Resah Mendayu
Berjuta Tanya Mulai Terasa
Akankah Hidup Masih Menyapa Akan Hadirku
Ya ALLAH
Bilakah Saat Itu akan Datang……
Masikah Jiwa Ini Akan Menikmat Kecapan Lembut Halusmu
Dalam Hidupku Menanti Kematian
Tak Tau Kapan Ajal Menjelang
Ya ALLAH
Ketika Hidup Menanti Mati Dan Ketika Mati Menjelang Menyapa Hidup
Satu Pinta Menyata Harap
Jadikanlah Diri Ini Dalam NaunganMU
Ketika Ku Harus Menjalaninya.

Rabu, 02 Januari 2013

petua dan ilmu penerang hati

hati yang bersinar dan bercahaya tempat jatuhnya pandangan Allah,..
walau dia hamba Habsyi yang hitam dan hodoh,..namun Allah tetap memuliakannya dan dirinya dijamin masuk syurga sehingga bersabda rasulullah, junjungan mulia bertanyakan mengapakah saat dia diisra’ mikrajkan, baginda dapat mendengar tapak kaki hamba habsyi itu dalam syurga,…
si hitam dan hodoh bertaraf hamba suatu ketika dulu itu adalah Bilal bin Rabah,.. namun, beliau tergolong dalam sepuluh sahabat rasulullah yang dijamin masuk syurga,..
sungguh, Allah tidak melihat siapa kita,..cantikkah, jelitawankah,..kaya raya kah atau bagai,.. padaNYA kita adalah makhluk ciptaanNYa,.. yang membezakan kita adalah sekeping hati milik kita,..
adakah hati itu bersih atau kotor? bergelumang dengan maksiat dan nafsu atau penuh berkilauan dengan zikrullah .. sungguh kenyataan itu benar,..
hati tempat jatuh pandangan Allah,..
pandangan bagaimanakah Allah melihat kita..  dengan penuh kasih dan sayangNYA atau murka amarahNYA (nauzubillah) … semuanya bergantung pada hati kita,..
ironinya,.. hati bukan sahaja  penentu siapa kita di sisi Allah, ia juga menjadi pintu hidayah dan ilmu,..
hidayah Allah menjadi milik orang yang mengizinkan hatinya dididik,..
ilmu Allah pula menjadi hak orang yang hatinya terang dan tenang.
persoalannya bagaimanakah mahu memiliki hati yang bersinar terang ini,.. agar bukan sahaja pandangan Allah yang penuh kasih menjadi milik kita,.. tetapi juga ilmu – ilmuNYA bersarang di dada.
1. jaga pemakanan kita
sebenarnya, wujud kaitan yang sangat besar antara ‘food intake’ kita dengan dan hati yang lembut dan mudah dibentuk dengan ilmu. kerana itu orang – orang yang hebat sentiasa menjaga pemakanannya..
lihatlah Rasulullah snediri,.. bukankah  baginda diturunkan Allah sebagai petunjuk jalan kebenaran kepada kita? lalu, perhatikanlah cara pemakanan baginda,..
sabda junjungan mulia,..
‘kami adalah umat yang hanya makan ketika kami lapar dan berhenti makan sebelum kami kenyang’..
2.pemilihan makanan
apa yang kita masukkan dalam mulut kita, amat penting untuk mendapat hati yang terang dan mudah menerima ilmu. peliharalah pemakanan kita,.. makanlah makanan yang halal dan baik…

Selasa, 04 Desember 2012

Aku dan Kesedihanku

Terdiam terpaku meratapi nasib…
Duduk merenung atas semua kesalahan…
Diriku terdiam tanpa berucap…
Hati menangis tanpa airmata…
Dulu engkau aku puja…
Kini hanya tinggal kenangan semata…
Cinta dan rindu yang tak pernah aku dapat…
Kasih dan sayang yang tak pernah melekat…
Musnah sudah harapan yang ku buat…
Hilang semua hingga tak berkarat…
Tuhan, apa yang harus aku lakukan?…
Apa yang harus aku harapkan?…
Tuhan, apakah ini jalan takdir untukku?…
Takdir yang sudah tertulis dari-Mu…
Yang aku rasakan saat ini hanya hampa…
Yang aku impikan saat ini hanya derita…
Diri ini merasa jadi tak berguna…
Disaat impian dan harapan yang tak pernah bersua…