Selasa, 04 Desember 2012

Aku dan Kesedihanku

Terdiam terpaku meratapi nasib…
Duduk merenung atas semua kesalahan…
Diriku terdiam tanpa berucap…
Hati menangis tanpa airmata…
Dulu engkau aku puja…
Kini hanya tinggal kenangan semata…
Cinta dan rindu yang tak pernah aku dapat…
Kasih dan sayang yang tak pernah melekat…
Musnah sudah harapan yang ku buat…
Hilang semua hingga tak berkarat…
Tuhan, apa yang harus aku lakukan?…
Apa yang harus aku harapkan?…
Tuhan, apakah ini jalan takdir untukku?…
Takdir yang sudah tertulis dari-Mu…
Yang aku rasakan saat ini hanya hampa…
Yang aku impikan saat ini hanya derita…
Diri ini merasa jadi tak berguna…
Disaat impian dan harapan yang tak pernah bersua…

Kesunyian Hati

terdiam aku dalam kesendirian malam
sendiri dan hanya terdiam membisu tanpa kata
merenug di kesendirian hatiku
kesunyian membawaku di ujung pekat malam
merengkuh dalam kesepian
semakin aku rasa aku hanyut dalam
ketidakpastian jalan hidupku
kenapa semua ini harus terjadi
telah banyak kita mengarungi mimpi”
yang dulu ingin kita gapai
apa itu akan kau sia-siakan
lelah sejujur hati ini
namun aku hanya memikirkanmu
aku merasa kehilanganmu
kehilanganmu tlah membuatku terpaku membisu
aku hanya butuh dirimu di sampingku
bukan sosok wajah yang baru
aku hanya inginkan kamu
yang dulu pernah singggah di ruang kecil
yang kini telah menjadi sepi
kini aku mengerti
ketidak hadiran dirimu untuk ku
aku bukan milikmu lagi di hatimu
kau tlah membuang jejak-jejak manis
kenangan kita yang lalu
sebelum aku jauh melangkah ke depan
kasih semoga kau bahagia dengan jalan
yang kau tempuh
maafkan aku jika aku tak pernah sempura
tuk memberimu kebahagiaan

Sabtu, 01 Desember 2012

Perlunya Pendidikan Berkarakter


Dalam era sekarang ini, pendidikan berkarakter sangat perlu diperdalam oleh setiap guru yang mengajar di sekolah. Hal ini tiada lain dalam upaya membentengi moralitas pelajar agar tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif. Sebaiknya pembentukan pendidikan karakter ini dimulai sejak usia dini, karena bila karakter sudah terbentuk sejak usia dini, maka anak tidak akan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang berbau negatif.

Pendidikan berkarakter juga harus bisa terintregrasi dengan baik dalam membangun kepribadian anak didik. Karena dengan adanya pendidikan berkarakter ini, setidaknya dalam proses pendidikan dapat membangun manusia Indonesia yang berkarakter. Dengan kata lain, keberhasilan pendidikan itu tidak hanya dari segi akademik semata, melainkan moralitas juga dapat terbangun dengan baik dalam diri para generasi muda dewasa ini.

Namun untuk keberhasilan pendidikan itu sendiri, tidak berpusat dari faktor guru dan fasilitas belajar mengajar semata. Melainkan disertakan adanya partisipasi masyarakat dan keluarga khususnya orang tua juga turut berperan penting dalam menunjang keberhasilan pendidikan berkarakter ini. Sebab waktu seorang anak di sekolah jauh lebih sedikit ketimbang waktu mereka di rumah bersama orang tuanya.

Diterapkan pendidikan berkarakter, merupakan harapan semua pihak agar dapat melahirkan didikan-didikan yang mampu menjawab tantangan jaman, serta tidak terimbas oleh pengaruh negarif. disamping itu juga bisa melahirkan generasi yang mandiri dan bertanggungjawab serta mampu membuka lapangan pekerjaan dengan kemampuan enterpreneur yang dimiliki.

Kita sadari bersama, bahwa bangsa kita cukup banyak mengalami penurunan kualitas karakter, mulai dari masalah gontok-gontokan , kurang kerja sama, lebih suka mementingkan diri sendiri, golongan atau partai, sampai kepada sarat dengan korupsi, kolusi dan nepotisme. Persoalan ini muncul karena lunturnya nilai-nilai karakter yang ditanamkan sejak dini, terkait karakter perilaku, kebiasaan, kesukaan, kemampuan, bakat, potensi, nilai-nilai, dan pola pikir.

Dengan kata lain bahwa membangun insan berkarakter merupakan upaya kesadaran dalam memperbaiki dan meningkatkan seluruh perilaku yang mencakup adat istiadat, nilai-nilai, potensi, kemampuan, bakat dan pikiran bangsa kita ini. Memang untuk mewujudkan insan berkarakter ini memerlukan waktu dan upaya. Namun alangkah baiknya diawali dari lingkup yang terkecil seperti keluarga dan sekolah yang dilaksanakan dengan menganalogikan proses pembelajaran. Tentu saja dilaksanakan melalui pembelajaran yang dapat mengadopsi semua nilai-nilai karakter bangsa yang akan dibangun.

Senin, 26 November 2012

Orang-orang Yang Menyesatkan Manusia di Masa Kini

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam sebuah hadits:

“Masa saling berdekatan, ilmu berkurang, kepelitan tersebar, berbagai fitnah muncul, dan banyak kekacauan.” Mereka bertanya: ”wahai Rasulullah, apakah kekacauan itu?’ Beliau menjawab: “pembunuhan demi pembunuhan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu)

Disini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberitakan tentang sebuah masa yang sangat buruk. Di mana ilmu berkurang, kepelitan tersebar, serta muncul berbagai fitnah, dan kekecauan. Masa kita ini adalah saat yang tepat untuk kita memahami hadits diatas.

Di zaman ini, ilmu telah sedemikian berkurang, sehingga sangat langka untuk kita temui di tengah masyarakat muslimin, seorang yang bisa disebut sebagai ulama. Kondisi ini semakin diperparah dengan kemunculan berbagai fitnah dan kekacauan di tengah-tengah mereka.

Termasuk yang perlu kita waspadai di masa ini dari sekian fitnah dan keributan yang terjadi adalah para tokoh penyesat umat.

Di dalam hadits Tsauban radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Hanya saja yang aku khawatirkan atas umatku adalah para pemimpin (baca: tokoh) yang menyesatkan.” (HR. Ahmad dan Ad-Darimi dengan sanad yang shahih sesuai dengan syarat Al Imam Muslim, sebagaimana yang dikatakan oleh syaikh Al Albani rahimahullah dalam As-Shahihah 4/110)

Dalam hadits diatas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menggunakan kata ‘hanya saja’ menunjukkan bahwa kekhawatiran beliau terhadap para pemimpin (baca:tokoh) yang menyesatkan sedemikian kuat. Karena mereka adalah bahaya laten bagi kaum muslimin. Mereka sangat mampu untuk menyesat umat ini dari jalan Allah.

Allah berfirman mengenai orang-orang yang binasa:

“Dan mereka berkata: “Ya Rabb kami, sesungguhnya kami telah menta’ati para pemimpin dan pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).” (Al-Ahzab: 67)

Maka kita perlu berhati-hati dari bahaya laten para tokoh yang menyesatkan. Mereka memiliki lisan yang mampu untuk menyesatkan umat dengan mengolah kata dan bersilat lidah. Demikianlah keadaan mereka.

Maka ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu pernah ditanya oleh Ziyad bin Fudhail:

“Apa yang dapat menghancurkan Islam?” ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu menjawab: “Yang menghancurkan Islam adalah ketergelinciran seorang yang ‘alim (yang berilmu), dan seorang munafik yang berdebat dengan menggunakan al-kitab.”

Ini adalah bahaya laten bagi kaum muslimin. Mereka akan menyesatkan kaum muslimin dari jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menggunakan dalil-dalil syar’i namun bukan pada tempatnya.

Ulama Yang Jahat (Ulama Su’)

Demi Allah, pada masa ini, masyarakat kita dikepung oleh tipikal-tipikal pemimpin maupun tokoh yang seperti itu. Menyeruak di sekitar mereka, para ulama su` (jahat) yang dengan segala kelihain dan kelicikan, menyesatkan umat dengan berbagai syubhat dan kerancuan pemikiran. Oleh karena itu, kita dituntut untuk mewaspadai suasana genting ini, dengan mempelajari agama Allah Subhanahu wa Ta’ala dari para ulama yang mengamalkan dan memperjuangkan agama Allah dengan segala yang mereka miliki. Inilah satu-satunya penanganan yang paling efektif dalam menanggulangi gejolak fitnah yang sedahsyat itu.

Berapa banyak orang yang menyuarakan kebenaran, namun sedikit diantara mereka yang bisa menunjukkan bahwa yang benar itu adalah benar, dan dia benar-benar di atas yang benar . Oleh sebab itu, Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu menegaskan: “Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan tapi dia tidak mendapatkannya.”

Para pemimpin atau tokoh penyesat umat lebih berbahaya bagi kaum muslimin daripada musuh-musuh Allah yang menyerang dari luar lingkup kaum muslimin. Apakah mereka dari kalangan Yahudi maupun Nashara. Kalau mereka dari kalangan orang-orang yang kafir, tentunya kebanyakan kaum muslimin waspada terhadap berbagai makar mereka. Namun bagaimana dengan musuh dalam selimut yang berbaju sama, berkopiah sama, dan berpenampilan sama seperti kaum muslimin, bahkan beramal pada sebagian amalan, sama seperti kaum muslimin. Mereka shalat seperti kaum muslimin, dan berbicara dengan lisan/bahasa kaum muslimin. Akan tetapi mereka adalah para penyeru kepada neraka jahannam.

Di dalam hadits Hudzaifah bin Al Yamaan radhiyallahu ’anhu disebutkan:

“Ya, para da’i yang mengajak kepada pintu-pintu neraka jahannam. Barangsiapa yang memehuhi panggilan mereka, mereka akan mencampakkannya ke dalam neraka jahanam itu.” Aku bertanya: “wahai Rasulullah! Sebutkan ciri-ciri mereka kepada kami”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Mereka dari jenis kita dan berbicara dengan lisan-lisan (bahasa-bahasa) kita.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Inilah bahaya laten yang sangat kejam dalam membinasakan kaum muslimin . Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa ilmu.” (Al-An’am: 119)

“Tetapi orang-orang yang dzalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan, maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan oleh Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolongpun.” (Ar-Rum: 29)

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita dari kejahatan para tokoh penyesat umat. Wallahu a’lam bish shawab

Jumat, 23 November 2012

” Wahai Pemuda Kembalilah kejalan yang Lurus ”

Assalamu’alaikum. Warahmatullohi Wabarakatuh
Segala kebenaran dan perlindungan hanya patut kita sembah hanya kepada Alloh Rabbul Izzati yang mana telah memberikan kita kehidupan di dunia ini. Oleh sebab itu wahai para Pemuda dambaan Islam cintailah Alloh saja serta kedua Orang tua kita serta janganlah kalian mengikuti langkah-langkah Perilaku juga jalan-jalan Syaithan dan orang Kafir yang dilaknat Alloh, maka kalau kalian mengakui bahwa kalian sebagai muslim pelajarilah ilmu Islam ini dengan baik karena tidak ada kemuliaan selain mempelajari Syari’at Alloh yang mulia yang terdapat dari dalam Al-Qur’an yang mulia sebagaimana Rasululloh Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam bersabda: ” Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an ”. (Al-Hadist). Maka dari itu wahai Pemuda Islam janganlah kalian berpaling dalam mencari hakikat kebenaran yang hakiki sebab kebenaran yang hakiki dan sejati hanyalah kalian wahai para Pemuda Islam harusnya pelajari Al-Qur’an dan menghayati makna yang terkandung di dalamnya.
Sedangkan Al-Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah Rahimahulloh berkata: ” Hayatilah Al-Qur’an jika anda menginginkan petunjuk, karena ilmu itu ada di balik penghayatan Al-Qur’an. (lihat dan bacalah Buku Indahnya Hidup bersama Al-Qur’an, Karya: Syaikh Shalih Al-Fauzan Hal. 53, Terbitan: Pustaka Al-Sofwa, Jakarta juga Buku Kedudukan Sunnah Rasulullah Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam dalam Islam, Karya: Syaikh Nasiruddin Al-Albani, Terbitan: Kanzul ’Ilmi, Bandung serta Buku bagus Terbitan: Darul Falah, Jakarta tentang, Pelaksanaan WASIAT berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah, Karya: Syaikh Shalih bin Abdurrahman Al-Athram). Oleh karena itu wahai pemuda dambaan Islam pelajarilah dan perdalamlah Al-Qur’an dan As-Sunnah Rasul-Nya Muhammad Ibnu Abdillah Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam karena Alloh telah memberikan kepada kita melalui Rasul-Nya Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam yang mulia dengan Al-Qur’an dan As-Sunnahnya yang dijamin akan kebenaran didalamnya. Ingatlah akan sabda Nabi Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam beliau bersabda: “Menuntut ilmu agama ini adalah wajib atas setiap Muslim (pria maupun wanita).” (HR. Ibnu Majah & Baihaqi). Jadi wahai para Ayah dan Ibu janganlah engkau tidak membolehkan anak kalian kesekolah/madrasah serta universitas yang Islami maka kami himbau kepada para orang tua agar didiklah anak-anak kalian untuk perdalami ilmu agama islam ini dengan baik melalui lembaga tersebut dan melalui para Ulama yang konsisten terhadap Islam juga bacaan buku Islam yang bermutu yang berlandaskan kepada pemahaman Ahlus Sunnah wal Jama’ah itulah pedoman kita.
Dan ingatlah wahai para Orang tua jadikanlah anak-anak kalian sejarah yang membela agamanya dan melindungi agamanya dari berbagai fitnah dan budaya Syaithan dan orang Kafir yang dilaknat. Maka jadikanlah anak-anak kalian sebagai pengantar kalian keSyurga agar terhindar dari api neraka yang panas. (Lihatlah dan pelajarilah Buku Jagalah dirimu dan keluargamu dari Api Neraka, Karya: Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu, Terbitan: Cahaya Tauhid Press, serta Buku Anak Muda nyalakan semangatmu!, Karya: Syaikh DR. Raghib As-Sirjani, Terbitan: Samudera).
Maka oleh karena itu marilah kita pelajari islam ini dengan sungguh-sungguh janganlah kalian berkiblat kepada Syaithan dan Orang Kafir serta Negara Kafir karena Alloh sangat murka apabila kita berpaling terhadap-Nya. Dan inilah sebagian contoh penyimpangan yang dilakukan oleh para Pemuda-pemudi:
1). Berkhayal/Zina Hati.
Ingatan yang terus menerus, rasa rindu, dsb: menyebabkan pikiran dan perasaan disibukkan dengan urusan pacar (duniawi) akibatnya lupa untuk berdzikir pada Alloh Azza wa Jalla Rabb semesta alam. Rasululloh Shallallahu’ Alaihi Wa Sallam bersabda: “ Telah tertulis atas anak Adan nasibnya dari hal zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tidak dapat tidak. Zina dua mata adalah melihat, zina dua tangan adalah menyentuh, zina dua kaki adalah berjalan, zinanya hati adalah menginginkan dan berangan-angan dan kemaluan membenarkan semua itu atau mendustakan “. (HR. Muslim dari Abu Hurairah dengan Sanad Shahih).

Puisi Dakwah BuatMU Pejuang Islam (Suatu inspirasi dari Arkanul Bai`ah)


Katakanlah, “Inilah jalanku, aku mengajak kalian kepada Allah dengan bashiroh, aku dan pengikut-pengikutku – mahasuci Allah, dan aku bukan termasuk orang-orang yang musyrik”.
Ikhwah wal Akhawat, Para Da`ie !!
Jalan dakwah panjang terbentang jauh ke depan
Duri dan batu terjal selalu mengganjal, lurah dan bukit menghadang
Ujungnya bukan di usia, bukan pula di dunia
Tetapi Cahaya Maha Cahaya, Syurga dan Redha Allah
Cinta adalah sumbernya, hati dan jiwa adalah rumahnya
Pergilah ke hati-hati manusia ajaklah ke jalan Rabbmu
Nikmati perjalanannya, berdiskusilah dengan bahasa bijaksana
Dan jika seseorang mendapat hidayah keranamu Itu lebih baik dari dunia dan segala isinya…
Ikhwah wal Akhawat, Para Junudud Dakwah !! Pergilah ke hati-hati manusia ajaklah ke jalan Rabbmu Jika engkau cinta maka dakwah adalah FAHAM
Mengerti tentang Islam, Risalah Anbiya dan warisan ulama Hendaknya engkau fanatik dan bangga dengannya
Seperti Mughirah bin Syu’bah di hadapan Rustum Panglima Kisra
Jika engkau cinta maka dakwah adalah IKHLAS
Menghiasi hati, memotivasi jiwa untuk berkarya
Seperti Kata Abul Anbiya, “Sesungguhnya sholatku ibadahku, hidupku dan matiku semata bagi Rabb semesta” Berikan hatimu untuk Dia, katakan “Allahu ghayatuna”
Jika engkau cinta maka dakwah adalah AMAL
membangun kejayaan ummat bila dan di mana saja berada
yang bernilai adalah kerja bukan semata ilmu apalagi lamunan
Sasarannya adalah perbaikan dan perubahan, al ishlah wa taghyir
Dari diri pribadi, keluarga, masyarakat hingga negara
Tingkatkan kerja secara tertib untuk mencapai nusrah dari Allah Jika engkau cinta maka dakwah adalah JIHAD Sungguh-sungguh di medan perjuangan melawan kebatilan.
Tinggikan kalimah Allah rendahkan kalimah syaitan durjana Kerja keras tak kenal lelah adalah rumusnya, Tinggalkan kemalasan, lamban, dan berpangkutangan
Jika engkau cinta maka dakwah adalah TAAT
Kepada Allah dan Rasul, Alqur-an dan Sunnahnya serta orang-orang bertaqwa yang tertata
Taat adalah wujud syukurmu kepada hidayah Allah karenanya nikmat akan bertambah melimpah penuh berkah
Jika engkau cinta maka dakwah adalah TADHHIYAH,
Bukti kesetiaan dan kesiapan memberi, pantang meminta
Bersedialah banyak kehilangan dengan sedikit menerima
Karena yang disisi Allah lebih mulia, sedang di sisimu fana belaka
Sedangkan tiap titisan keringat berpahala lipat ganda
Jika engkau cinta maka dakwah adalah THABAT,
Hati dan jiwa yang tegar walau banyak rintangan
Buah dari sabar meniti jalan, teguh dalam barisan
Istiqomah dalam perjuangan dengan kaki tak tergoyahkan
Berjalan lempang jauh dari penyimpangan Jika engkau cinta maka dakwah adalah TAJARRUD
Ikhlas di setiap langkah menggapai satu tujuan
Padukan seluruh potensimu libatkan dalam jalan ini,
Engkau da’i sebelum apapun adanya engkau
Dakwah tugas utamamu sedang lainnya hanya sampingan
Jika engkau cinta maka dakwah adalah TSIQOH
Kepercayaan yang dilandasi iman suci penuh keyakinanKepada Allah, Rasul, Islam, Qiyadah dan Junudnya
Hilangkan keraguan dan pastikan kejujurannya…Karena inilah kafilah kebenaran yang penuh berkah Jika engkau cinta maka dakwah adalah UKHUWAH
Lekatnya ikatan hati berjalin dalam nilai-nilai persaudaraan
Bersaudaralah dengan muslimin sedunia, utamanya mukmin mujahidin
Salamatus mugia al papua merupakan syarat terendahnya, Itsar bentuk tertingginya Dan Allah yang mengetahui menghimpun hati-hati para da’ie dalam cinta-Nya
berjumpa karena taat kepada-Nya
Melebur satu dalam dakwah ke jalan Allah, saling berjanji untuk menolong syariat-Nya

.::Sedetik Rasa::..: "

 
Manusia itu..dikelilingi dengan pelbagai rasa..hari-hari yang dilalui tak semestinya sentiasa cerah..akan ada mendung..akan ada gelapnya..hari ini kita gembira..bahagia..namun..belum tentu hari esok masih sama..itulah yang dinamakan roda kehidupan..semua rasa akan datang pada kita..yang mebezakannya adalah waktu..tempat..dan keadaan kita untuk menerimanya..

kehidupan itu ada 1000 pelbagai ragam...kita takkan pernah menjangka apa yang bakal terjadi..kerana itu luar dari kekuasaan kita..kadang kala kita akan merasakan seperti tersungkur sendirian..tiada yang membantu..kita merasakan dihimpit dengan keinginan dan keperluan kita..kita rasa rimas dengan permintaan orang lain yang bermacam-macam dan tak pernah henti...tetapi..itulah kehidupan..kehidupan yang relah diberikan pada kita untuk kita mengaturkannya semampu kita dengan menggunakan akal fikiran yang telah dianugerahkan pada kita..

Sesungguhnya Allah itu Maha Adil..Dia Maha Mengetahui segala setiap sesuatu yang berlaku pada kita..malah Allah Maha Penyayang sehinggakn setiap yang diduga kepada kita pastidalam kemampuan kita...tak lebih dari itu..Allah...Allah...

Sangat menyedihkan..kita kini sering lupa pada Dia ketika kita senang..berada jauh dengan Dia apabila kita gembira..dan sebaliknya..apabila berada dalam kesempitan..sedih..buntu..bermasalah..hati kita sangat dekat denganNYA..bahkan sangat rapuh dihadapanNYA...

Kenapa begitu..?? Dia sentiasa ada dengan kita...malah tak pernah lepas pandanganNYA pada kita hatta sesaat...kita pula..?? sentiasa berpaling dari terus mengingatiNYA..kenapa..??...Allah..Allah...

Ini hanyalah sedetik rasa hati yang datang dari hati ketika berfikir melihat manusia dan diri sendiri hari ini...T_T

~"DALAM DIAM AKU MENGAGUMI Mu"~

Tanpa aku sadari...
Engkau hadir dalam hati ku...
Tak banyak yang ingin aku ungkapkan...
Hanya itu...

Mungkin ini salah...
Karena terlalu cepat bagi ku...
Menyayangi mu sementara aku tak mengenal mu...

Aku hanya ingin memberimu sesuatu...!
Namun tak ada tempat yang kau berikan...

Engkau diam...
Aku pun diam...
Tak ada isyarat...
Yang kau beri untuk ku...
Dan kini aku lemah dalam jebakan sayang mu...

Aku takut ketika aku sadar...!!!
Namun ketakutan ku semakin bertambah ketika engakau hadir dalam khayal ku...

Karena angkau belum halal bagi ku... 

 muh jafar

Jumat, 16 November 2012

Cukup Engkau yang tau yang tersimpan dalam hati

Biarlah orang berkata apa..
Biarlah orang lain meragukan niatku untuk berubah..
Aku ikhlas Ya Allah...
Biarlah jika orang lain tidak tau..
Biarlah jika orang lain mencemooh ataupun jadi membenciku..
Mungkin mereka seperti itu karena memang melihat apa yang terlihat..

Yah masih seperti inilah aq,,
Mungkin Dia tidak tau keadaannya sebenarnya sehingga timbullah persepsi...
tapi Engkau Maha Mengetahui apa yang tersembunyi di dalam hati ini..


Pergi dari kehidupan seseorang yang memiliki tempat di hati memang terlihat sulit..
Tapi untuk kembali dekat padaMu aku ikhlas Ya Allah..
Untuk meninggalkannya...
Untuk menyimpannya di hatiku yang paling dalam..
Semua kebaikannya..
Kenangan bersamanya..
Hari - hari yang pernah kulewati bersamanya..
AKan tetap ada,,,
Takkan pernah hilang..
Tapi Aku tak ingin mencintainya melebihi rasa sayangku kepadaMu...
Aku tak ingin Engkau cemburu...

Mungkin aku tidak dapat berubah secara langsung..
Sehingga perubahanku terlihat palsu di matanya..
Hanya Engkau yang tau bahwa ketika aku meninggalkannya bukan karena ada orang lain yang aku sayangi..

Tapi dia memang harus tau bahwa aku jatuh cinta bukan padanya lagi..
Aku jatuh cinta kepadaMu Ya Rabb..
Dan aku tau untuk mendapatkan cintaMu itu tidak mudah..
Membutuhkan perjuangan dan pengorbanan..
Aku akan terus belajar..
Meskipun aku belum sempurna mencintaiMu...

Meskipun mendapat kebencian darinya...
Tak apa..
Asal Engkau pun tak ikut membenciku...

Aku titipkan seorang pria yang pernah ada dalam hatiku ini..
Yang pernah menjadi perantaraMu untuk membuatku bahagia..
Ingatkanlah ia agar semakin mantap di jalanMu..
Karena kini aku tak bisa mengingatkannya lagi..
Jagalah ia agar senantiasa tetap tegak berdiri....
Berjuang di jalanMu...
Karena Hanya ENgkaulah sebaik - baik penjaga..

Dan Hanya Engkau yang tau..
Bahwa Aku ingin cinta yang halal..
Atas izin dan kehendakMu..

Aku Pasrahkan Semuanya kepadaMu Ya Rabb...Maha Pembolak - balik hati..

Jumat, 02 November 2012

JAGA MATA MU


Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim


Pandangan mata yang diumbar dan tidak dikendalikan akan merusak hati kita.

Ia ibarat panah beracun yang dilesakkan Iblis ke arah hati kita. Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits Nabi dari Anas bin Malik, bahwasanya Rasulullah saw bersabda,
"Pandangan mata adalah panah beracun yang dilesakkan oleh Iblis. Barangsiapa memejamkan matanya (dari yang haram) karena Allah, maka Allah akan memberikan pada hatinya lezatnya iman, yang akan ia dapat sampai ia berjumpa dengan-Nya."

Pandangan mata yang diumbar dan tidak dikendalikan juga akan menyibukkan hati kita, sehingga kita menjadi lupa pada berbagai kebaikan dan amal shalih. Ketika itulah kita bisa terjebak untuk menuruti dorongan hawa nafsu dan terlena dalam kelalaian tersebut.
"Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingati kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas." (QS Al-Kahfi: 28)

Karena sedemikian berbahayanya pandangan mata jika diumbar dan tidak dikendalikan, Allah menyeru kepada orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan, agar menundukkan pandangan mereka dari hal-hal yang terlarang. Dalam QS An-Nuur: 30-31, Allah berfirman,
"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: 'Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat.' Katakanlah kepada wanita yang beriman: 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya. Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya ...."