Rabu, 27 Februari 2013

PUISI TANPA SEORANG AYAH

Hidup tanpa seorang ayah
Bagai kapal tanpa nakhoda
Terseok ke kiri dan ke kanan
Kadang menabrak batu karang
Hidup kujalani bersama seorang ibu
Berkeluh kesah hanya pada ibu
Tak ada tempat mengadu
Bila teman selalu mengganggu
Hari demi hari terasa berat kulalui
Menyongsong hari esok yang tak pasti
Tapi ini yang harus kujalani
Aku harus tabah menghadapi
Bekerja keras itu takdirku
Mengumpulkan rupiah demi rupiah
Itu tugasku
Agar aku dapat membantu ibu
Mencari nafkah tuk dapat bertahan hidup
Aku yakin suatu hari nanti
Tuhan akan mengabulkan cita-citaku
Demi sang ibu kan kulalui hidupku
Karena kutahu Tuhan bersamaku

Ayah..
Kini ku rasakan hidup tanpamu
Aku sepi hidup tanpa mu
Namun ini harus ku jalani
Walau terasa sangat berat ku jalani

Ayah...
Terima kasih atas semuanya
Semua kasih sayang yang kau curahkan
Semua pengorbanan yang kau lakukan

Ayah...
Kini aku merindukanmu
Merindukan saat-saat bersamamu
Merindukan kasih sayang darimu

Ayah...
Ingin rasanya aku berjumpa denganmu
Walau hanya dalam mimpiku
Walau hanya memandang wajahmu

Saat ku butuh ayah
Saat ku rindu ayah
Hanya selembar foto peninggalmu
Yang dapat mengobati rasa rinduku

Ya Allah...
Sungguh aku tak pernah rela kehilangan dia
Namun aku sadar semua ini milikimu
Dan akan kembali kepadamu

Ya Allah...
Jagalah dia selalu
Bahagiakan dia di sisimu
Karena dia adalah ayah terbaikku

Selamat jalan ayah
Semoga engkau bahagia di sisi-Nya
Semoga kita dapat berkumpul lagi di dalam surga-Nya
Nantilah aku ayah...

Aku sangat merindukanmu ayah...

Sabtu, 23 Februari 2013

BILA AKU JATU CINTA

Ya Allah, jika aku jatuh cinta,
cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu,
agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta,
jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu

Ya Allah, jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.

Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu,
jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.

Ya Allah Engaku mengetahui bahawa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu,
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-MU,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kukuhkanlah Ya Allah ikatannya.
Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.

Jumat, 22 Februari 2013

Aku Ingin Menjadi Milikmu


 
karam hujan terlaksana bagai kerlip bintang..
jauh terbang, jauh terbayang..
menapaki setiap deting rasa yang entahbagaimana awalnya..
tersenyum tanpa kata..
berkata tanpa rasa.
dan rasa itu telah sirna..
menjauh pergi, sendiri!
menjauh di jauhi mendekat begitu pekat..
rintihan jiwa kegalauan..
bayangan nyata kecemburuan..
dan semua yang telah ada kini sirna..
tanpa batas, teratas hingga tak ada yang mengembalikannya..

hampa pikiran terkosongi..
menganti dengan segala amarah dalam ribuan utas rasa..
semuanya membakar hati..
semuanya mencekik jiwa..
apa.. apa.. apa… apa dan apa..
jangan tanyakan hal bodoh yang jelas tak kutahui..
kukatakan padamu, sekarang aku menginginkanmu..
besok aku merindukanmu..
dan lusa, aku ingin menjadi milikmu..
simpan “apa” mu untukku..
karena cinta bukan untuk di pertanyakan..
bidadari
Pertama kulihat, pertama kuterpesona, pertama kuterpana
Pertama kutatap, pertama kusapa, pertama kusebut
Pertama tubuh tergetar, pertama nafas tersenggal
Pertama darah mendesir, pertama jantung terpacu
 
Saat pertama kulihat bidadari hadir dihadapku
Saat pertama kulihat bidadari melintas didepanku
Saat pertama kulihat bidadari hilang dari pandangku
Saat pertama itu ku rasa ada perasaan aneh terhadapnya
 
Sang waktu terus berlalu, hari tak lagi terhitung
Pirkirku terusik bayangnya, lamunku selalu tentangnya
Wajahnya, matanya, bibirnya, senyumnya, tawanya ah...... indahnya
Hampa serasa dunia ini bila sesaat tak melihatnya
 
Bidadari...
Tak ternilai bahagianya
Bila kau dihadirkan untukku...

  ___________________________
 
 
"Tersiksa"
Ku, mengapa jadi sering berfikir tentangya
Mengapa jadi sering melamun tentangnya
Mengapa jadi sering berhayal tentangnya
Mengapa jadi sering memimpikannya
 
Ku, mengapa tak sanggup menghapus bayangnya
Mengapa tak sanggup berpaling dari semua ini
Mengapa tak sanggup menghindar dari semua ini
Mengapa tak sanggup berlari dari semua ini
 
Ku, mengapa berharap bisa selalu jumpainya
Mengapa berharap bisa selalu menatapnya
Mengapa berharap bisa selalu besamanya
Mengapa berharap bisa selalu memilikinya
 
Ku, tak tahu, entah mengapa ini terjadi
Mengapa menanti asa yang tak mungkin
Mengapa menggapai yang tak sampai
Mengapa tersiksa karenanya
"Mungkinkah"

Ku sering bertanya-tanya slalu dalam hati ini
Mungkinkah dia merasakan suatu kejanggalan sepertiku
Aneh, bingung, gelisah, gundah, tak menentu
Ach........, mungkin hanya aku sendiri yang merasakan
 
Ku sering mengira-ngira slalu dalam pikir ini
Mungkinkah dia merasakan suatu keanehan sepertiku
Cinta, rindu, kangen, yang tak pernah bertuan
Ach........., mungkin hanya aku sediri yang merasakan
 
Munkinkah ini kuungkap, rasanya tak mungkin
Biarlah kurasa sendiri, ku hanya bisa berharap yang tak mungkin
Atau mungkinkah aku harus berdoa agar ia mencinta ku
Ach......., mengapa ini berlangsung lama terjadi padaku.........?

 

 "Sendainya"

 
Saat kesendirianku ingin rasanya kamu hadir temaniku
Saat gelisah ku tiba ingin rasanya kamu datang tenangkanku
Saat rindu ini hadir ingin rasanya kamu hadir obati kangenku
Saat cinta ini menggelora ingin rasaya kamu datang sambut cintaku
 
Seandanya kau izinkan ku jadi milikmu
Ku pasrahkan semua ragaku dalam pelukmu
Ku pasrahkan jiwa ini dalam belaimu
Seandainya, hanya seandainya
"Kau"

Kau, mengapa mencipta asa untukku
Indah tentangmu selalu dihadapku menggoda
Ku, tak kuasa di hadapmu pasrah tanpa daya
Bukan aku merajuk, tapi api itu telah menyala
 
Kau, seperti harap yang menghampiriku
Air cintamupun kini telah memercikkan hatiku
Basah relung ini oleh hunjan rinduku padamu
Ucap bibirku kini selalu senandung tentang mu
 
Kau, ubahlah mimpi ini menjadi kenyataan
Beranimu korbankan segala demi kuatnya cinta
Raihlah jemari kasih yang sedang menggapaimu
Sebutlah aku dalam lagu-lagu yanyiannmu
 
Tuhan Kau kabulkan asa itu untukku....? 

 
Jangan, jangan biarkan ku menderita
Sepi hari terasa bila tanpamu di sini
Jangan, jangan biarkan ku tersiksa
Hampa pikirku bila tiada kamu di sini
 
Jangan, jangan biarkan ku menderita
Gundah hati ini bila tak ada kamu di sini
Jangan, jangan biarkan ku tersiksa
Kosong tatap mata bila tak tampak kamu di sini
 
Biarkan ku selalu di sisimu
Biarkan ku selalu menatapmu
Biarkan ku selau memelukmu
Biarkan ku selalu Bersamamu
 
Biarkan, saat itu kan jatuh titik air mata bahagia di pipi
Biarkan suka yang baru kurasakan ternikmati
Biarkan, saat itu suara isak tangis gembira menghias telingamu
Biarkan rindu yang terpendam lama jadi terobati
"Cintakah Itu"
 

Saat dekatmu........
Entah mengapa debar dada ini menjadi cepat
Entah mengapa tubuh ini menjadi dingin
Entah mengapa keringat ini menjadi mengucur
Entah mengapa tulang ini menjadi kaku
Entah mengapa nafas ini menjadi memburu
Entah mengapa hati ini menjadi tak tenang
Entah mengapa pikir ini menjadi tidak karuan
Entah mengapa rasa ini menjadi aneh
Entah mengapa diri ini menjadi serba salah
Entah mengapa ucap ini menjadi merancu
Entah mengapa bibir ini menjadi bergetar
Entah mengapa, aku tak tahu
Cintakah itu.............?
 
"Cintaku"

M
alam berkali selalu terlewat tanpa mu
Andai semua waktu untuk berdua
Rahasia cinta yang misterius pasti kan terungkap
Indah hari berlalu juga bukan untukku
Andai kau tahu pasti kuberi sayang tulusku
 
Untuk sebuah nama adalah tentang mu
Lama ku nanti entah kapan kan datang
Fajar, siang dan malam gulita belum untukku
Aku tak sanggup bila hidup tanpa mu


 

Mengapa kamu terus mencari...?
Kamu, Jangan pungkiri, "Dia" mu ada, dekat sekali,

Sedekat darah dengan dagingmu, mengapa kau tak mau mengerti...?
Mengapa kau tak mau tahu...? mengapa kau takut...?
Mengapa juga mereka yang takut...?,
"Dia" belahan jiwa mu", "Dia" kebahagianmu yang hakiki,
"Dia" tak jauh dari sekiling mu,
"Dia" yang mengertimu, "Dia" yang memahamimu,

"Dia" yang tulus padamu, "Dia" yang perhatian denganmu,
"Dia" yang mengasihimu, "Dia" yang menyayangimu, dan sebelum kau menyesal,
"Dia" kan menunggu dan kemudian pergi untuk selamanya....
"Dia" lah cinta sejatimu.......

 
karam hujan terlaksana bagai kerlip bintang..
jauh terbang, jauh terbayang..
menapaki setiap deting rasa yang entahbagaimana awalnya..
tersenyum tanpa kata..
berkata tanpa rasa.
dan rasa itu telah sirna..
menjauh pergi, sendiri!
menjauh di jauhi mendekat begitu pekat..
rintihan jiwa kegalauan..
bayangan nyata kecemburuan..
dan semua yang telah ada kini sirna..
tanpa batas, teratas hingga tak ada yang mengembalikannya..

hampa pikiran terkosongi..
menganti dengan segala amarah dalam ribuan utas rasa..
semuanya membakar hati..
semuanya mencekik jiwa..
apa.. apa.. apa… apa dan apa..
jangan tanyakan hal bodoh yang jelas tak kutahui..
kukatakan padamu, sekarang aku menginginkanmu..
besok aku merindukanmu..
dan lusa, aku ingin menjadi milikmu..
simpan “apa” mu untukku..
karena cinta bukan untuk di pertanyakan..
bidadari
Pertama kulihat, pertama kuterpesona, pertama kuterpana
Pertama kutatap, pertama kusapa, pertama kusebut
Pertama tubuh tergetar, pertama nafas tersenggal
Pertama darah mendesir, pertama jantung terpacu
 
Saat pertama kulihat bidadari hadir dihadapku
Saat pertama kulihat bidadari melintas didepanku
Saat pertama kulihat bidadari hilang dari pandangku
Saat pertama itu ku rasa ada perasaan aneh terhadapnya
 
Sang waktu terus berlalu, hari tak lagi terhitung
Pirkirku terusik bayangnya, lamunku selalu tentangnya
Wajahnya, matanya, bibirnya, senyumnya, tawanya ah...... indahnya
Hampa serasa dunia ini bila sesaat tak melihatnya
 
Bidadari...
Tak ternilai bahagianya
Bila kau dihadirkan untukku...

  ___________________________
 
 
"Tersiksa"
Ku, mengapa jadi sering berfikir tentangya
Mengapa jadi sering melamun tentangnya
Mengapa jadi sering berhayal tentangnya
Mengapa jadi sering memimpikannya
 
Ku, mengapa tak sanggup menghapus bayangnya
Mengapa tak sanggup berpaling dari semua ini
Mengapa tak sanggup menghindar dari semua ini
Mengapa tak sanggup berlari dari semua ini
 
Ku, mengapa berharap bisa selalu jumpainya
Mengapa berharap bisa selalu menatapnya
Mengapa berharap bisa selalu besamanya
Mengapa berharap bisa selalu memilikinya
 
Ku, tak tahu, entah mengapa ini terjadi
Mengapa menanti asa yang tak mungkin
Mengapa menggapai yang tak sampai
Mengapa tersiksa karenanya
"Mungkinkah"

Ku sering bertanya-tanya slalu dalam hati ini
Mungkinkah dia merasakan suatu kejanggalan sepertiku
Aneh, bingung, gelisah, gundah, tak menentu
Ach........, mungkin hanya aku sendiri yang merasakan
 
Ku sering mengira-ngira slalu dalam pikir ini
Mungkinkah dia merasakan suatu keanehan sepertiku
Cinta, rindu, kangen, yang tak pernah bertuan
Ach........., mungkin hanya aku sediri yang merasakan
 
Munkinkah ini kuungkap, rasanya tak mungkin
Biarlah kurasa sendiri, ku hanya bisa berharap yang tak mungkin
Atau mungkinkah aku harus berdoa agar ia mencinta ku
Ach......., mengapa ini berlangsung lama terjadi padaku.........?

 

 "Sendainya"

 
Saat kesendirianku ingin rasanya kamu hadir temaniku
Saat gelisah ku tiba ingin rasanya kamu datang tenangkanku
Saat rindu ini hadir ingin rasanya kamu hadir obati kangenku
Saat cinta ini menggelora ingin rasaya kamu datang sambut cintaku
 
Seandanya kau izinkan ku jadi milikmu
Ku pasrahkan semua ragaku dalam pelukmu
Ku pasrahkan jiwa ini dalam belaimu
Seandainya, hanya seandainya
"Kau"

Kau, mengapa mencipta asa untukku
Indah tentangmu selalu dihadapku menggoda
Ku, tak kuasa di hadapmu pasrah tanpa daya
Bukan aku merajuk, tapi api itu telah menyala
 
Kau, seperti harap yang menghampiriku
Air cintamupun kini telah memercikkan hatiku
Basah relung ini oleh hunjan rinduku padamu
Ucap bibirku kini selalu senandung tentang mu
 
Kau, ubahlah mimpi ini menjadi kenyataan
Beranimu korbankan segala demi kuatnya cinta
Raihlah jemari kasih yang sedang menggapaimu
Sebutlah aku dalam lagu-lagu yanyiannmu
 
Tuhan Kau kabulkan asa itu untukku....? 

 
Jangan, jangan biarkan ku menderita
Sepi hari terasa bila tanpamu di sini
Jangan, jangan biarkan ku tersiksa
Hampa pikirku bila tiada kamu di sini
 
Jangan, jangan biarkan ku menderita
Gundah hati ini bila tak ada kamu di sini
Jangan, jangan biarkan ku tersiksa
Kosong tatap mata bila tak tampak kamu di sini
 
Biarkan ku selalu di sisimu
Biarkan ku selalu menatapmu
Biarkan ku selau memelukmu
Biarkan ku selalu Bersamamu
 
Biarkan, saat itu kan jatuh titik air mata bahagia di pipi
Biarkan suka yang baru kurasakan ternikmati
Biarkan, saat itu suara isak tangis gembira menghias telingamu
Biarkan rindu yang terpendam lama jadi terobati
"Cintakah Itu"
 

Saat dekatmu........
Entah mengapa debar dada ini menjadi cepat
Entah mengapa tubuh ini menjadi dingin
Entah mengapa keringat ini menjadi mengucur
Entah mengapa tulang ini menjadi kaku
Entah mengapa nafas ini menjadi memburu
Entah mengapa hati ini menjadi tak tenang
Entah mengapa pikir ini menjadi tidak karuan
Entah mengapa rasa ini menjadi aneh
Entah mengapa diri ini menjadi serba salah
Entah mengapa ucap ini menjadi merancu
Entah mengapa bibir ini menjadi bergetar
Entah mengapa, aku tak tahu
Cintakah itu.............?
 
"Cintaku"

M
alam berkali selalu terlewat tanpa mu
Andai semua waktu untuk berdua
Rahasia cinta yang misterius pasti kan terungkap
Indah hari berlalu juga bukan untukku
Andai kau tahu pasti kuberi sayang tulusku
 
Untuk sebuah nama adalah tentang mu
Lama ku nanti entah kapan kan datang
Fajar, siang dan malam gulita belum untukku
Aku tak sanggup bila hidup tanpa mu


 

Mengapa kamu terus mencari...?
Kamu, Jangan pungkiri, "Dia" mu ada, dekat sekali,

Sedekat darah dengan dagingmu, mengapa kau tak mau mengerti...?
Mengapa kau tak mau tahu...? mengapa kau takut...?
Mengapa juga mereka yang takut...?,
"Dia" belahan jiwa mu", "Dia" kebahagianmu yang hakiki,
"Dia" tak jauh dari sekiling mu,
"Dia" yang mengertimu, "Dia" yang memahamimu,

"Dia" yang tulus padamu, "Dia" yang perhatian denganmu,
"Dia" yang mengasihimu, "Dia" yang menyayangimu, dan sebelum kau menyesal,
"Dia" kan menunggu dan kemudian pergi untuk selamanya....
"Dia" lah cinta sejatimu.......

 

bidadari
Pertama kulihat, pertama kuterpesona, pertama kuterpana
Pertama kutatap, pertama kusapa, pertama kusebut
Pertama tubuh tergetar, pertama nafas tersenggal
Pertama darah mendesir, pertama jantung terpacu
 
Saat pertama kulihat bidadari hadir dihadapku
Saat pertama kulihat bidadari melintas didepanku
Saat pertama kulihat bidadari hilang dari pandangku
Saat pertama itu ku rasa ada perasaan aneh terhadapnya
 
Sang waktu terus berlalu, hari tak lagi terhitung
Pirkirku terusik bayangnya, lamunku selalu tentangnya
Wajahnya, matanya, bibirnya, senyumnya, tawanya ah...... indahnya
Hampa serasa dunia ini bila sesaat tak melihatnya
 
Bidadari...
Tak ternilai bahagianya
Bila kau dihadirkan untukku...

  ___________________________
 
 
"Tersiksa"
Ku, mengapa jadi sering berfikir tentangya
Mengapa jadi sering melamun tentangnya
Mengapa jadi sering berhayal tentangnya
Mengapa jadi sering memimpikannya
 
Ku, mengapa tak sanggup menghapus bayangnya
Mengapa tak sanggup berpaling dari semua ini
Mengapa tak sanggup menghindar dari semua ini
Mengapa tak sanggup berlari dari semua ini
 
Ku, mengapa berharap bisa selalu jumpainya
Mengapa berharap bisa selalu menatapnya
Mengapa berharap bisa selalu besamanya
Mengapa berharap bisa selalu memilikinya
 
Ku, tak tahu, entah mengapa ini terjadi
Mengapa menanti asa yang tak mungkin
Mengapa menggapai yang tak sampai
Mengapa tersiksa karenanya
"Mungkinkah"

Ku sering bertanya-tanya slalu dalam hati ini
Mungkinkah dia merasakan suatu kejanggalan sepertiku
Aneh, bingung, gelisah, gundah, tak menentu
Ach........, mungkin hanya aku sendiri yang merasakan
 
Ku sering mengira-ngira slalu dalam pikir ini
Mungkinkah dia merasakan suatu keanehan sepertiku
Cinta, rindu, kangen, yang tak pernah bertuan
Ach........., mungkin hanya aku sediri yang merasakan
 
Munkinkah ini kuungkap, rasanya tak mungkin
Biarlah kurasa sendiri, ku hanya bisa berharap yang tak mungkin
Atau mungkinkah aku harus berdoa agar ia mencinta ku
Ach......., mengapa ini berlangsung lama terjadi padaku.........?

 

 "Sendainya"

 
Saat kesendirianku ingin rasanya kamu hadir temaniku
Saat gelisah ku tiba ingin rasanya kamu datang tenangkanku
Saat rindu ini hadir ingin rasanya kamu hadir obati kangenku
Saat cinta ini menggelora ingin rasaya kamu datang sambut cintaku
 
Seandanya kau izinkan ku jadi milikmu
Ku pasrahkan semua ragaku dalam pelukmu
Ku pasrahkan jiwa ini dalam belaimu
Seandainya, hanya seandainya
"Kau"

Kau, mengapa mencipta asa untukku
Indah tentangmu selalu dihadapku menggoda
Ku, tak kuasa di hadapmu pasrah tanpa daya
Bukan aku merajuk, tapi api itu telah menyala
 
Kau, seperti harap yang menghampiriku
Air cintamupun kini telah memercikkan hatiku
Basah relung ini oleh hunjan rinduku padamu
Ucap bibirku kini selalu senandung tentang mu
 
Kau, ubahlah mimpi ini menjadi kenyataan
Beranimu korbankan segala demi kuatnya cinta
Raihlah jemari kasih yang sedang menggapaimu
Sebutlah aku dalam lagu-lagu yanyiannmu
 
Tuhan Kau kabulkan asa itu untukku....? 

 
Jangan, jangan biarkan ku menderita
Sepi hari terasa bila tanpamu di sini
Jangan, jangan biarkan ku tersiksa
Hampa pikirku bila tiada kamu di sini
 
Jangan, jangan biarkan ku menderita
Gundah hati ini bila tak ada kamu di sini
Jangan, jangan biarkan ku tersiksa
Kosong tatap mata bila tak tampak kamu di sini
 
Biarkan ku selalu di sisimu
Biarkan ku selalu menatapmu
Biarkan ku selau memelukmu
Biarkan ku selalu Bersamamu
 
Biarkan, saat itu kan jatuh titik air mata bahagia di pipi
Biarkan suka yang baru kurasakan ternikmati
Biarkan, saat itu suara isak tangis gembira menghias telingamu
Biarkan rindu yang terpendam lama jadi terobati
"Cintakah Itu"
 

Saat dekatmu........
Entah mengapa debar dada ini menjadi cepat
Entah mengapa tubuh ini menjadi dingin
Entah mengapa keringat ini menjadi mengucur
Entah mengapa tulang ini menjadi kaku
Entah mengapa nafas ini menjadi memburu
Entah mengapa hati ini menjadi tak tenang
Entah mengapa pikir ini menjadi tidak karuan
Entah mengapa rasa ini menjadi aneh
Entah mengapa diri ini menjadi serba salah
Entah mengapa ucap ini menjadi merancu
Entah mengapa bibir ini menjadi bergetar
Entah mengapa, aku tak tahu
Cintakah itu.............?
 
"Cintaku"

M
alam berkali selalu terlewat tanpa mu
Andai semua waktu untuk berdua
Rahasia cinta yang misterius pasti kan terungkap
Indah hari berlalu juga bukan untukku
Andai kau tahu pasti kuberi sayang tulusku
 
Untuk sebuah nama adalah tentang mu
Lama ku nanti entah kapan kan datang
Fajar, siang dan malam gulita belum untukku
Aku tak sanggup bila hidup tanpa mu


 

Mengapa kamu terus mencari...?
Kamu, Jangan pungkiri, "Dia" mu ada, dekat sekali,

Sedekat darah dengan dagingmu, mengapa kau tak mau mengerti...?
Mengapa kau tak mau tahu...? mengapa kau takut...?
Mengapa juga mereka yang takut...?,
"Dia" belahan jiwa mu", "Dia" kebahagianmu yang hakiki,
"Dia" tak jauh dari sekiling mu,
"Dia" yang mengertimu, "Dia" yang memahamimu,

"Dia" yang tulus padamu, "Dia" yang perhatian denganmu,
"Dia" yang mengasihimu, "Dia" yang menyayangimu, dan sebelum kau menyesal,
"Dia" kan menunggu dan kemudian pergi untuk selamanya....
"Dia" lah cinta sejatimu.......