Selasa, 04 Desember 2012

Aku dan Kesedihanku

Terdiam terpaku meratapi nasib…
Duduk merenung atas semua kesalahan…
Diriku terdiam tanpa berucap…
Hati menangis tanpa airmata…
Dulu engkau aku puja…
Kini hanya tinggal kenangan semata…
Cinta dan rindu yang tak pernah aku dapat…
Kasih dan sayang yang tak pernah melekat…
Musnah sudah harapan yang ku buat…
Hilang semua hingga tak berkarat…
Tuhan, apa yang harus aku lakukan?…
Apa yang harus aku harapkan?…
Tuhan, apakah ini jalan takdir untukku?…
Takdir yang sudah tertulis dari-Mu…
Yang aku rasakan saat ini hanya hampa…
Yang aku impikan saat ini hanya derita…
Diri ini merasa jadi tak berguna…
Disaat impian dan harapan yang tak pernah bersua…

Kesunyian Hati

terdiam aku dalam kesendirian malam
sendiri dan hanya terdiam membisu tanpa kata
merenug di kesendirian hatiku
kesunyian membawaku di ujung pekat malam
merengkuh dalam kesepian
semakin aku rasa aku hanyut dalam
ketidakpastian jalan hidupku
kenapa semua ini harus terjadi
telah banyak kita mengarungi mimpi”
yang dulu ingin kita gapai
apa itu akan kau sia-siakan
lelah sejujur hati ini
namun aku hanya memikirkanmu
aku merasa kehilanganmu
kehilanganmu tlah membuatku terpaku membisu
aku hanya butuh dirimu di sampingku
bukan sosok wajah yang baru
aku hanya inginkan kamu
yang dulu pernah singggah di ruang kecil
yang kini telah menjadi sepi
kini aku mengerti
ketidak hadiran dirimu untuk ku
aku bukan milikmu lagi di hatimu
kau tlah membuang jejak-jejak manis
kenangan kita yang lalu
sebelum aku jauh melangkah ke depan
kasih semoga kau bahagia dengan jalan
yang kau tempuh
maafkan aku jika aku tak pernah sempura
tuk memberimu kebahagiaan

Sabtu, 01 Desember 2012

Perlunya Pendidikan Berkarakter


Dalam era sekarang ini, pendidikan berkarakter sangat perlu diperdalam oleh setiap guru yang mengajar di sekolah. Hal ini tiada lain dalam upaya membentengi moralitas pelajar agar tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif. Sebaiknya pembentukan pendidikan karakter ini dimulai sejak usia dini, karena bila karakter sudah terbentuk sejak usia dini, maka anak tidak akan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang berbau negatif.

Pendidikan berkarakter juga harus bisa terintregrasi dengan baik dalam membangun kepribadian anak didik. Karena dengan adanya pendidikan berkarakter ini, setidaknya dalam proses pendidikan dapat membangun manusia Indonesia yang berkarakter. Dengan kata lain, keberhasilan pendidikan itu tidak hanya dari segi akademik semata, melainkan moralitas juga dapat terbangun dengan baik dalam diri para generasi muda dewasa ini.

Namun untuk keberhasilan pendidikan itu sendiri, tidak berpusat dari faktor guru dan fasilitas belajar mengajar semata. Melainkan disertakan adanya partisipasi masyarakat dan keluarga khususnya orang tua juga turut berperan penting dalam menunjang keberhasilan pendidikan berkarakter ini. Sebab waktu seorang anak di sekolah jauh lebih sedikit ketimbang waktu mereka di rumah bersama orang tuanya.

Diterapkan pendidikan berkarakter, merupakan harapan semua pihak agar dapat melahirkan didikan-didikan yang mampu menjawab tantangan jaman, serta tidak terimbas oleh pengaruh negarif. disamping itu juga bisa melahirkan generasi yang mandiri dan bertanggungjawab serta mampu membuka lapangan pekerjaan dengan kemampuan enterpreneur yang dimiliki.

Kita sadari bersama, bahwa bangsa kita cukup banyak mengalami penurunan kualitas karakter, mulai dari masalah gontok-gontokan , kurang kerja sama, lebih suka mementingkan diri sendiri, golongan atau partai, sampai kepada sarat dengan korupsi, kolusi dan nepotisme. Persoalan ini muncul karena lunturnya nilai-nilai karakter yang ditanamkan sejak dini, terkait karakter perilaku, kebiasaan, kesukaan, kemampuan, bakat, potensi, nilai-nilai, dan pola pikir.

Dengan kata lain bahwa membangun insan berkarakter merupakan upaya kesadaran dalam memperbaiki dan meningkatkan seluruh perilaku yang mencakup adat istiadat, nilai-nilai, potensi, kemampuan, bakat dan pikiran bangsa kita ini. Memang untuk mewujudkan insan berkarakter ini memerlukan waktu dan upaya. Namun alangkah baiknya diawali dari lingkup yang terkecil seperti keluarga dan sekolah yang dilaksanakan dengan menganalogikan proses pembelajaran. Tentu saja dilaksanakan melalui pembelajaran yang dapat mengadopsi semua nilai-nilai karakter bangsa yang akan dibangun.